Menjadi Pribadi Tahan Banting dengan 6 Mindset Ini

Sering kali kenyataan tidak selalu sesuai dengan ekspektasi. Ketidak siapan menerima kenyataan seperti itu menyebabkan kegagalan memetic pelajaran dari apapun yang terjadi. Menjadi tahan banting berarti memiliki kesiapan mental untuk menghadapi berbagai situasi dan kondisi yang menghampiri, terutama hal-hal yang menyayat hati, memporak porandakan harapan dan angan-angan, serta meruntuhkan idealisme pikiran. Memiliki pribadi tahan banting bermakna memiliki akar yang kuat untuk tetap dapat terus tumbuh.

Nah berikut ini 6 Mindset yang dapat menumbuhkan pribadi tahan banting sehingga siap menghadapi dan melampaui apapun yang terjadi :

  1. Be Ever-Curious
    Being ever-curious about every element of your problem. Selalu bangkitkan rasa ingin tahu. Membangkitkan lebih banyak rasa ingin tahu dalam pemecahan masalah cenderung mendorong pada penemuan berbagai kemungkinan dan solusi. Rasa ingin tahu adalah mesin kreativitas. Berlakulah seperti anak kecil yang tidak pantang menyerah untuk ingin tahu banyak hal, mempertanyakan berbagai hal seperti “mengapa demikian?”, “apa yang akan terjadi jika melakukan A, B, atau C?”, “bagaimana caranya?”. Mindset ini berarti memiliki tekad untuk mencari tahu, menemukan berbagai potensi yang lebih luas, tidak terbatasi oleh pilihan 1 dan 2 saja.
     
  2. Tolerate Ambiguity-and Stay Humble
    Being an imperfectionist, with high tolerance of ambiguity. Secara umum kita menganggap bahwa seorang pemecah masalah adalah seorang yang tenang, brilian, bisa tahu apa yang harus dilakukan dan hasil terbaiknya. Kenyataannya, Sebagian besar pemecah masalah memiliki banyak percobaan dan menemui kesalahan. Dunia nyata sangat tidak pasti, tidak selalu sesuai dengan yang ideal. Toleransi terhadap ambiguitas dan kemauan untuk melihat peluang membantu organisasi menemukan jalan menuju jalur solusi yang baik. Kerendahan hati membuat diri mau merangkul ketidaksempurnaan. Ketidaksempurnaan yang berarti bahwa kenyataan sering kali tidak sesuai dengan ekspektasi, prediksi. Merangkul ketidaksempurnaan dapat mendorong pada pemecahan masalah yang lebih efektif.
     
  3. Take a Dragonfly-eye view
    Having a dragonfly-eye view of the word, to see through multiple lenses. Seringkali kita tidak menyadari sedang menggunakan kacamata kuda. Melihat kedepan dan hanya menggunakan satu sudut pandang yaitu lurus ke depan.Menggunakan sudut pandang dragonfly-eye berarti kita melihat suatu situasi dan kondisi dari atas secara menyeluruh. Melihat berbagai sisi yang ada, melihat dengan sudut pandang yang luas seperti kita memperhatikan sesuatu dari atas. Sudut pandang ini seperti ketika kita sedang memperhatikan dari atas seekor semut berjalan di lantai. Sebagai seekor semut ia hanya fokus jalan kedepan, sedangkan kita sebagai manusia yang melihat sang semut dapat melihat apa yang ada di sekitar semut. Tidak hanya ada yang ada di depan semut tetapi juga di kiri, kanan, belakang, bahkan selingkaran semut.
     
  4. Pursue Occurrent Behavior
    Terus belajar untuk meningkatkan kesadaran atas aksi reaksi dari apapun yang kamu lakukan. Belajar sebab akibat dari pola perilaku. Kemampuan ini membuatmu tidak mudah terjebak pada kesalahan yang sama dan juga tidak terpuruk berlama-lama pada penyesalan atas kesalahan.
     
  5. Tap Into Collective Intelligence and The Wisdom of The Crowd
    Milikilah kecerdasan yang beraneka ragam, sehingga kamu tidak hanya dikenal sebagai seseorang yang terpintar atau terhebat di sebuah ruangan saja. Kamu akan lebih tahan banting jika kamu memiliki kemampuan untuk hidup dalam berbagai macam kondisi. Artinya, kamu dapat beradaptasi, berkolaborasi, berinovasi, dan berkreasi. Ini berarti kamu tidak akan terikat oleh zona nyaman, zona dimana kamu merasa aman, diterima, dan diakui. Jadilah orang yang tidak hanya cerdas pada satu ilmu tertentu, tetapi cerdaslah dalam menyikpai hidup.
     
  6. Show and Tell to Drive Action
    Teruslah berlatih dan belajar untuk mampu menunjukkan dan mengkomunikasikan melalui sebuah aksi. Dengan berfokus pada hal ini maka secara otomatis kamu akan terbiasa untuk tidak takut salah ataupun kegagalan, cepat belajar dari kesalahan, dan mau terus mencoba melakukan hal baru dan memperbaiki kesalahan.

 

Created by. Ajeng Diah Hartawati