Manajemen Waktu Mahasiswa

Time is money. Time is priceless. Quote tersebut sudah menjadi kalimat motivasi yang dihafalkan banyak orang di luar kepala. Pada kenyataan aset kita yang paling berharga adalah waktu, bukan uang. Kehilangan uang bisa dicari, bisa diupayakan, tapi bila kita kehilangan waktu maka kita tidak dapat mengembalikan  waktu yang hilang tersebut. Menejemen waktu adalah mengenai kedisiplinan. Kedisiplinan adalah kunci sukses. Sesungguhnya kunci utama dalam memanajemen waktu adalah seberapa mampu kita untuk menunda kesenangan demi melaksanakan kewajiban/ prioritas.

Menunda kepuasan ini telah diteliti oleh Daniel Goleman, psikolog dari Harvard University penemu teori Emotional Intelligent (Kecerdasan Emosi). Daniel Goleman membuat suatu penelitian yang menggunakan subjek anak-anak. Anak-anak tersebut dikumpulkan di suatu ruangan dan diberi sepotong marshmallow. Anak-anak tersebut diberi pilihan, yaitu boleh memakan marshmallow tersebut saat itu juga atau menunggu sejam kemudian dengan mendapatkan marshmallow tambahan. Anak-anak yang mampu menunda kesenangan dengan bersabar sejam kemudian untuk mendapatkan marshmallow yang lebih banyak, terbukti lebih sukses dalam kehidupannya saat ia dewasa.

Waktu adalah aset berharga yang diberikan secara adil oleh Tuhan kepada semua manusia. Semua orang di dunia ini memiliki modal waktu yang sama yaitu 24 jam dalam sehari. Baik itu Presiden Jokowi, Elon Musk, Ayu Ting-ting, maupun mahasiswa Universitas Binus semuanya mendapatkan jatah waktu yang sama yaitu 24 jam dalam sehari. Pertanyaannya sudah optimal kah kita dalam memanfaatkan waktu yang kita miliki dalam sehari? Pertanyaan selanjutnya hal-hal bermanfaat apa yang telah kita lakukan dalam mengisi waktu luang kita? Apakah saat memiliki waktu luang kita habiskan untuk binge watching Netflix, marathon nonton drama korea, nongkrong di café semalaman atau saat kita memiliki waktu luang telah kita manfaatkan dengan baik melalui aktivitas-aktivitas yang dapat meningkatkan skill dan kompetensi kita, misalnya belajar skill design, mengikuti pelatihan pengolahan data, belajar editing video dsb.

Ada 4 prinsip penting yang perlu kita wujudkan saat kita memanage waktu kita sebagai mahasiswa, 4 prinsip dalam menjalankanmanajemen waktu tersebut disingkat dengan 4D yaitu DO it now, DECIDE, DELEGATE dan terakhir adalah DELETE :

  1. Bila terdapat urusan penting dan mendesak
    Bila urusan tersebut termasuk penting dan mendesak untuk segera dilakukan seperti ujian semester, tugas presentasi, bimbingan skripsi dengan dosen maka hal yang perlu kita lakukan adalah “DO IT NOW” yaitu mengerjakannya dengan segera.
  2. Bila terdapat urusan penting tapi tidak mendesak
    Bila urusan tersebut termasuk penting tapi mendesak untuk segera dilakukan dalam artian kita dapat menunda pelakasanaan urusan tersebut seperti tugas kuliah yang bisa dikumpulkan untuk dua minggu ke depan, kegiatan kemahasiswaan non akademik, berkumpul Bersama keluarga, dsb maka yang dapat kita lakukan adalah “DECIDE” yaitu menjadwalkan waktu yang tepat untuk melaksanakan urusan tersebut sesuai tingkat prioritasnya.
  3. Bila terdapat urusan tidak penting tapi mendesak
    Bila urusan tersebut tidak penting tapi termasuk mendesak seperti menjawab email, menjawab permintaan kerjasama, panggilan telefon, dsb maka cara terbaik untuk mengatasinya adalah dengan “DELEGATE” yaitu mendelegasikan tugas tersebut kepada orang yang kita percaya sembari kita melakukan tugas lain yang sifatnya lebih penting.
  4. Bila terdapat urusan tidak penting dan tidak mendesak
    Bila urusan tersebut tidak penting tapi juga tidak mendesak maka jalan terbaik untuk memanage waktu kita pada hal dengan kategori seperti itu adalah dengan melakukan “DELETE”. Deelete di sini adalah dengan menghapus hal-hal yang kita yakini tidak memberikan manfaat positif pada kita supaya kita dapat melakukan hal lain yang sifatnya lebih bermanfaat. Contoh hal-hal yang perlu di Delete di sini seperti nonton televisi secara berlebihan, srolling Instagram, browsing google, belanja-belanja online dsb.

Kemmpuan memanajemen waktu ini tidak bis akita dapatkan secara tiba-tiba. Perlu niat teguh dan konsisten untuk terus mempraktikkannya dalam keseharian kita. Dikarenakan keberhargaan waktu yang begitu bernilai, bersungguh-sungguh mulai dari sekarang untuk mapu memanage waktu kita sebaik mungkin akan memberikan hasil masa depan yang indah untuk kita.

Referensi :
Goleman, Daniel. 2004. Kecerdasan Emosional, Mengapa EI Lebih Penting Daripada IQ. Gramedia Pustaka Utama : Jakarta.

 

Created by : Nuurul Ilaahi, M.Psi, Psikolog