Apa Sih Yang Dinilai Saat Interview Melamar Kerja?

Pertanyaan yang pasti terlintas oleh para pelamar kerja yang akan memasuki sesi Interview. Apa saja sih sebenarnya yang digali dan ingin dilihat oleh perusahaan saat proses interview? Dengan mengetahui jawaban pertanyaan ini, kamu pasti jadi bisa memaksimalkan diri ketika proses interiew berlangsung. Simak penjelasan dibawah ini ya untuk mendapatkan jawabannya.

Interview merupakan salah satu tahapan yang pasti selalu ada dalam proses recruitment. Interview bisa di letakkan di awal proses recruitment, di tengah, ataupun di akhir. Dalam beberapa setting perusahaan, tahap interview bisa lebih dari satu kali dan dibagi menjadi beberapa sesi, yaitu sesi interview dengan tim recruitment, sesi dengan HR, sesi dengan Manager atau atasan langsung, maupun sesi dengan jajaran diatas manager seperti Direktur, CEO, atau bahkan owner.

Nah, entah siapapun yang menjadi interviewer, pastikan kamu memahami tentang karakteristik kompetensi yang sebenarnya sedang ingin diketahui oleh recruiter. Apasajakah itu? Berikut ini 6 karakteristik kompetensi yang dinilai atau ingin diketahui oleh recruiter :

  1. Knowledge
    Ilmu atau pengetahuan yang dimiliki dalam bidang atau area tertentu. Pastikan kamu cukup mengetahui dan menguasai hal-hal yang dibutuhkan untuk bekerja di posisi yang sedang kamu lamar. Termasuk mengetahui tentang perusahaannya juga ya. Misalnya, jika kamu sedang melamar untuk posisi digital marketing, sedangkan kamu berasal dari jurusan yang tidak linier, itu tidak masalah, asalkan kamu benar-benar mengetahui pengetahuan yang luas dan mendalam tentang digital marketing. Hal ini bisa kamu buktikan dengan bukti-bukti seminar-seminar pembelajaran, pelatihan-pelatihan, atau kegiatan-kegiatan seputar digital marketing yang kamu ikuti selama ini.
     
  2. Skill
    Keahlian atau kemampuan melakukan sesuatu dengan maksimal. Memiliki pengetahuan dibarengi dengan kemampuan artinya kamu adalah orang yang berkompeten. Orang yang berkompeten dinilai sebagai asset yang berharga di mata perusahaan lho. Hal ini dikarenakan orang berkompeten akan bisa memeberikan kontribusi nyata. Sama halnya seperti knowledge, kamu bisa melampirkan bukti-bukti aksi nyata dari skill yang kamu miliki. Contohnya melampirkan sertifikat kompetensi, melampirkan partisipasi atau kemenangan dalam kompetisi, melampirkan portfolio hasil karya atau hasil kerja, melampirkan pengalaman kegiatan, dan memiliki seseorang yang mau memberikan referensi kompetensi dirimu.
     
  3. Values
    Citra yang diproyeksikan seseorang kepada orang lain. Citra ini menggambarkan tentang nilai-nilai kehidupan yang menjadi pegangan seseorang untuk menjalani hidup. Dalam proses interview, perusahaan akan melihat kesesuaian nilai-nilai yang kamu pegang dengan nilai-nilai yang digunakan perusahaan. Oleh karena itu, sebelum sesi interview pastikan kamu mengetahui value kerja atau value perusahaan tempat kamu sedang melamar. Dengan mengetahuinya, kamu bisa memunculkan citra-citra dirimu yang selaras dengan nilai-nilai perusahaan. Contohnya, jika kamu mengetahui value utama perusahaan tersebut adalah loyalitas dan integritas, maka kamu bisa menampilkan pengalaman-pengalaman yang menunjukkan sisi kejujuran dan loyalitasmu dalam bekerja.
     
  4. Self Concept
    Persepsi individu tentang identitasnya. Kemampuan mengenal dan menilai diri sendiri kerap menjadi sesuatu yang dianggap penting oleh perusahaan. Termasuk di dalamnya mencakup tentang prinsip hidup. Hal ini dikarenakan kemampuan tersebut berkaitan dengan kemampuan untuk menampilkan diri dan mengevaluasi diri. Seseorang yang tidak memiliki self-concept yang jelas akan cenderung labil, kurang percaya diri, dan kesulitan untuk bertumbuh. Untuk mampu menyadari dan memahami self-concept dirimu, kamu bisa mulai dengan mencatat apa kekurangan dan kelebihan di dirimu, tipe pribadi yang seperti apakah dirimu. Jika kamu kesulitan, kamu bisa mencoba tes psikologi melalui aplikasi yang tersedia atau ke professional seperti psikolog yang dapat memberikan tes kepribadian.
     
  5. Traits
    Cara khas dalam berperilaku. Perilaku adalah apa yang dilakukan seseorang dalam merespon suatu situasi tertentu dan apa dampak/hasil yang diakibatkan oleh perilaku tersebut. Jadi, jika self-concept merupakan persepsi yang ada di dalam pikiran, maka traits merupakan keluarannya. Keluaran ini maksudnya adalah kecenderungan sikap kamu dalam merespon sesuatu yang hadir atau menghampiri. Kecenderungan ini berbentuk pola-pola. Contohnya, perusahaan akan melihat apa respon kamu ketika kamu menghadapi stress, ketika menghadapi tantangan/permasalahan. Apakah kamu cenderung menghindar atau menghadapi, melawan, menahan, atau asertif, terbuka atau tertutup, santai tenang atau panikan. Apa respon kamu ketika berada dalam sebuah tim, ketika berhadapan dengan orang lain. Apakah kamu tipe aktif atau pasif, senang di depan layar atau belakang layar, lebih senang kolaborasi atau konfrontasi
     
  6. Motives
    Pemikiran atau niat dasar yang tetap dan mendorong individu untuk bertindak atau berperilaku. Perusahaan akan melihat tujuan dari kamu melamar kerja di tempat dan posisi yang sedang kamu lamar. Misalnya, apakah kamu meniatkan untuk belajar, atau untuk berkarir, atau untuk menjadi pribadi yang mampu memberikan kontribusi, atau hanya sekedar untuk mencari pengalaman, atau mencari uang untuk memenuhi kebutuhan keluarga, atau untuk aktualisasi diri. Hal ini penting bagi perusahaan dan ingin mereka ketahui agar ketika kamu bergabung menjadi begian mereka, perusahaan dapat menyesuaikan antara harapanmu dan harapan perusahaan, dan bagaimana cara menjalin hubungan perusahaan dan karyawan yang saling menguntungkan.

Sekarang setelah mengetahui hal ini, pastikan apaun pertanyaan yang diajukan saat interview responlah dengan jawaban-jawaban dan sikap-sikap yang menggambarkan ke-6 karakteristik kompetensi hal tersebut ya. Jangan hanya menceritakan kehidupan pribadi yang padahal sebenarnya bukan yang perusahaan ingin ketahui.

 

Ditulis oleh:
Ajeng Diah Hartawati