Perbedaan OKR dan KPI Sebagai Alat Ukur Kinerja

Pengukuran kinerja dalam organisasi modern merupakan aspek yang sangat penting untuk mencapai efisiensi dan efektivitas. Dalam konteks saat ini, di mana perusahaan beroperasi dalam lingkungan yang cepat berubah, kemampuan untuk memonitor kinerja secara real-time menjadi krusial. Pengukuran kinerja yang tepat memerlukan pemantauan berkelanjutan, yang memungkinkan organisasi untuk melakukan pengaturan operasional dan strategis yang lebih baik. Oleh karena itu, pengukuran kinerja harus dilakukan secara lebih dinamis dibandingkan dengan praktik yang lebih tradisional, seperti penilaian semi-tahunan.
Dalam dunia manajemen kinerja, terdapat dua pendekatan utama yang sering digunakan, yaitu Objectives and Key Results (OKRs) dan Key Performance Indicators (KPIs). KPIs adalah metrik yang digunakan untuk menilai keberhasilan suatu organisasi dalam mencapai tujuan strategis, sering kali berfokus pada hasil yang terukur dan spesifik. Di sisi lain, OKRs merupakan sistem yang lebih luas yang mengaitkan tujuan dengan hasil kunci yang spesifik dan terukur, yang dirancang untuk mendorong keterlibatan tim dalam mencapai tujuan tersebut. Perbedaan utama antara OKRs dan KPIs terletak pada sifat fleksibilitas dan interaktivitas yang ditawarkan oleh OKRs, yang lebih mendorong pergeseran dalam pola pikir dan perilaku daripada KPI yang cenderung statis.
Penerapan OKRs dapat memungkinkan organisasi untuk mendefinisikan dan memprioritaskan tujuan serta memonitor kemajuan secara lebih proaktif. OKR bukan hanya alat ukur kinerja tetapi juga metode untuk menyesuaikan tindakan berdasarkan hasil yang dicapai, sehingga memberikan gambaran yang lebih bernuansa tentang kinerja keseluruhan organisasi. Sementara itu, penggunaan metodologi manajemen kinerja, seperti akuntansi throughput, juga dapat mengidentifikasi hambatan yang mengganggu efisiensi dan efektivitas di dalam organisasi. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun KPIs dan OKRs memiliki fokus yang berbeda, keduanya dapat saling melengkapi dalam menciptakan sistem pengukuran kinerja yang komprehensif.
Dalam merumuskan strategi pengukuran kinerja, keputusan tentang kapan dan bagaimana menggunakan OKRs serta KPIs sangat bergantung pada konteks dan tujuan organisasi. Pentingnya memahami harapan pelanggan dalam menentukan indikator yang akan diprioritaskan, sehingga pengukuran kinerja dapat diselaraskan dengan kebutuhan pasar dan memberikan nilai lebih. Dengan demikian, organisasi yang berhasil menggunakan kedua pendekatan ini secara sinergis akan lebih mampu mencapai hasil yang diinginkan dan beradaptasi dengan perubahan yang terjadi di lingkungan bisnis mereka.
- OKRs (Objectives and Key Results)
Objectives and Key Results (OKRs) merupakan suatu kerangka kerja manajemen yang dirancang untuk membantu organisasi dalam menetapkan dan mencapai tujuan yang ambisius. Konsep dari OKRs dapat dijelaskan sebagai kombinasi dari tujuan besar yang ingin dicapai (Objectives) dan hasil terukur (Key Results) yang menunjukkan pencapaian tersebut. OKRs membantu perusahaan dalam melaksanakan dan mengeksekusi strategi dengan fokus pada hasil yang penting, meningkatkan transparansi, dan menciptakan koordinasi strategis. Filosofi di balik OKRs adalah berfokus pada transformasi dan pertumbuhan, mendorong organisasi untuk berpikir besar dan tidak takut mengambil risiko dalam menetapkan tujuan mereka.Karakteristik utama dari OKRs yang efektif meliputi keberanian dan tantangan dalam menetapkan tujuan yang ambisius. OKRs juga berfungsi sebagai alat untuk mendorong pertumbuhan nyata di dalam organisasi . Karakteristik ini memberi dorongan pada inovasi dan mendorong tanggung jawab tim, di mana setiap anggota memiliki peran dalam mencapai tujuan tersebut. Zasa dan Buganza menunjukkan bahwa OKRs dapat menjadi alat yang krusial untuk meningkatkan responsivitas tim yang diberdayakan di organisasi yang beroperasi dalam lingkungan yang tidak pasti, sehingga mendukung penciptaan visi bersama yang jelas. Terdapat beberapa langkah yang dapat diterapkan dalam menerapkan OKRs yaitu- Tetapkan Objective yang Ambisius dan Berorientasi Hasil
Dalam proses ini, penting untuk tidak sekadar menyusun daftar tugas, tetapi memfokuskan perhatian pada perubahan nyata yang ingin dicapai. Sesuai dengan penelitian Stray et al., penggunaan OKRs mendukung tujuan bersama, pengetahuan bersama, dan komunikasi efektif di antara anggota tim dalam proyek besar.
- Tetapkan Objective yang Ambisius dan Berorientasi Hasil
-
- Urai Menjadi Key Results yang Terukur
Kunci keberhasilan OKRs adalah bagaimana Key Results dirumuskan. Key Results harus dapat diukur dengan jelas dan menunjukkan progres yang signifikan menuju pencapaian tujuan. Kriteria ini tidak hanya membantu tim dalam memantau kemajuan, tetapi juga dalam mengevaluasi apakah tindakan yang diambil sesuai untuk mencapai tujuan yang ditetapkan.
- Urai Menjadi Key Results yang Terukur
-
-
- Selaraskan Tim ke Arah Tujuan yang Sama: Penting untuk mengkomunikasikan tujuan dan hasil kunci kepada seluruh anggota tim. Integrasi OKRs dalam kegiatan sehari-hari memungkinkan setiap anggota memahami peran mereka dalam mencapai tujuan bersama, yang semakin memperkuat koordinasi dan kolaborasi dalam tim.
- Tinjau dan Sesuaikan Secara Rutin: Proses review yang dilakukan secara berkala, seperti sesi check-in mingguan atau bulanan, merupakan komponen penting dari penerapan OKRs. Hal ini bertujuan untuk mengevaluasi kemajuan serta melakukan penyesuaian yang diperlukan untuk memastikan bahwa organisasi tetap berada di jalur yang benar dalam mencapai tujuan.
-
- KPIs (Key Performance Indicators)
Key Performance Indicators (KPIs) merupakan instrumen manajemen yang digunakan untuk mengukur performa organisasi, tim, atau individu dalam mencapai tujuan tertentu yang telah ditetapkan. KPIs adalah indikator kuantitatif yang mencerminkan kinerja dalam aspek tertentu, sehingga memberikan gambaran yang jelas tentang apakah hasil yang diinginkan telah tercapai. Menurut Parmenter, KPIs berfungsi untuk melacak pencapaian kinerja aktuari terhadap berbagai indikator strategis dan operasional.Fokus utama KPIs adalah pada pencapaian jangka pendek dan operasional. Ini berarti bahwa KPIs dirancang untuk menilai efisiensi dalam proses dan hasil yang dapat dicapai dalam periode waktu yang relatif singkat, berkontribusi pada pencapaian tujuan organisasi secara keseluruhan. Oleh karena itu, KPIs biasanya dirumuskan berdasarkan faktor-faktor yang lebih terukur dan langsung terkait dengan operasional perusahaan.KPIs yang efektif memiliki beberapa karakteristik utama yang menjadikannya instrumen manajemen yang kuat
-
- Memberikan Kejelasan dan Presisi terhadap Target
KPIs harus dirumuskan dengan jelas untuk memastikan bahwa semua pihak memahami tujuan yang ingin dicapai. Ketidakjelasan dalam penetapan KPI dapat mengakibatkan kebingungan dan pengelolaan yang tidak efisien.
- Memberikan Kejelasan dan Presisi terhadap Target
-
- Mendorong Pengambilan Keputusan Berbasis Data: KPIs yang tepat menyediakan informasi yang diperlukan untuk membuat keputusan strategis dan taktis. Organisasi yang menggunakan KPIs secara efektif dapat menyesuaikan strategi berdasarkan hasil yang diperoleh dari pengukuran ini.
- Menunjukkan Performa Nyata Tim atau Individu: Salah satu tujuan utama dari KPIs adalah untuk memberikan gambaran yang objektif tentang kinerja individu, tim, atau keseluruhan organisasi. Dengan mengadopsi KPIs, organisasi dapat melakukan evaluasi kinerja yang adil dan akurat.
Beberapa hal ini adalah langkah-langkah dalam mengoptimalkan KPIs
-
- Fokus pada Indikator yang Mencerminkan Keberhasilan Nyata
Pilihlah metrik yang berkaitan langsung dengan tujuan strategis dan operasional. KPIs yang efektif harus merefleksikan hasil yang diinginkan dan memberikan informasi relevan yang membantu dalam pengambilan keputusan.
- Fokus pada Indikator yang Mencerminkan Keberhasilan Nyata
-
- Tentukan Target yang Spesifik, Terukur, dan Terikat Waktu
Setiap KPI harus memiliki target yang jelas. Contoh yang baik adalah “meningkatkan retensi pelanggan 20% dalam 3 bulan.” Menetapkan target seperti ini memberikan fokus dan waktu yang diperlukan bagi tim untuk memahami apa yang diharapkan dari mereka dan bagaimana kinerja mereka akan diukur.
- Tentukan Target yang Spesifik, Terukur, dan Terikat Waktu
-
- Pantau Secara Konsisten dan Real-Time
Penggunaan dashboard dan alat otomatisasi akan memudahkan organisasi dalam memantau KPIs secara konsisten. Melalui pemantauan yang rutin, organisasi dapat dengan cepat mengidentifikasi tren dan pola yang menunjukkan apakah kinerja sedang berada di jalur yang benar.
- Pantau Secara Konsisten dan Real-Time
-
- Gunakan Insight untuk Menyesuaikan Strategi
Evaluasi data yang diperoleh dari KPIs dan gunakan untuk melakukan perbaikan berkelanjutan. Organisasi harus siap untuk bereaksi terhadap informasi yang diperoleh dari pengukuran ini, melakukan penyesuaian strategi bila diperlukan untuk memaksimalkan hasil.
- Gunakan Insight untuk Menyesuaikan Strategi
Dalam dunia organisasi modern, pengukuran kinerja melalui kerangka kerja OKRs (Objectives and Key Results) dan KPIs (Key Performance Indicators) menjadi sangat krusial bagi pencapaian tujuan strategis. OKRs menekankan pada penetapan tujuan yang ambisius dan hasil terukur yang mendorong pertumbuhan serta inovasi, sementara KPIs menyediakan indikator kuantitatif yang fokus pada pencapaian jangka pendek dan operasional. Kedua alat ini memiliki karakteristik unik, dengan OKRs yang berfungsi untuk menciptakan visi bersama dan keterlibatan tim, sedangkan KPIs memberikan kejelasan dan presisi dalam pengambilan keputusan berbasis data. Dengan mengikuti langkah-langkah penerapan dan optimasi yang efektif, organisasi dapat lebih proaktif dalam penataan strategi dan pengelolaan kinerja, mengarah pada keberhasilan yang berkelanjutan dan peningkatan daya saing di pasar.
Referensi :
Adriansyah, G., & Hadi, P. S. (2024). Manajemen Kinerja Berbasis Kpi Di Perguruan Tinggi: Integrasi Balanced Scorecard Dan Ipms. Jiso Journal of Industrial and Systems Optimization, 7(1), 74–81. https://doi.org/10.51804/jiso.v7i1.74-81
Akhtar, E., Sultan, M. A., & Researcher, D. (2023). “Key Performance Indicators (KPIs), Key Result Indicator (KRIs) and Objectives and Key Results (OKRs)” a New Key Incorporated Results (KIRs) Approach. Ikm. https://doi.org/10.7176/ikm/13-2-01
Kadhim, H. K., Najm, K. J., & Kadhim, H. N. (2020). Using Throughput Accounting for Cost Management and Performance Assessment: Constraint Theory Approach. Tem Journal, 763–769. https://doi.org/10.18421/tem92-45
Mount, J. (2024, December 29). Are you stuck in busywork or making real progress? [Online forum post]. Jay Mount. https://www.linkedin.com/posts/jaymount_are-you-stuck-in-busywork-or-making-real-activity-7279122741763448833-OI7l/?utm_source=combined_share_message&utm_medium=member_desktop_web
Stray, V., Moe, N. B., Vedal, H., & Berntzen, M. (2022). Using Objectives and Key Results (OKRs) and Slack: A Case Study of Coordination in Large-Scale Distributed Agile. https://doi.org/10.24251/hicss.2022.883
Utami, M. D., Putri, N., Satyawati, A. N., & Giantari, I. G. A. K. (2023). Quality of Service Evaluation Modern Retail Based on Importance Performance Analysis Method. Journal of Management Analytical and Solution (Jomas), 3(1), 1–9. https://doi.org/10.32734/jomas.v3i1.10516
Yurtay, Y., Yurtay, N., Demirci, H., Zaimoglu, E. A., & Göksu, A. (2023). Improvement and Implementation of Sustainable Key Performance Indicators in Supply Chain Management: The Case of a Furniture Firm. Ieee Access, 11, 41913–41927. https://doi.org/10.1109/access.2023.3271138
Zasa, F. P., & Buganza, T. (2022). Developing a Shared Vision: Strong Teams Have the Power. Journal of Business Strategy, 44(6), 415–425. https://doi.org/10.1108/jbs-04-2022-0065
Penulis : Erna Susilowati
Editor : Ajeng Diah Hartawati M.Psi, Psikolog