Ciri Utama untuk Memiliki Kinerja yang Baik

Dalam dunia profesional, performa tinggi sering kali diasosiasikan dengan bakat alami, tetapi bukti menunjukkan bahwa kualitas ini dapat dikembangkan melalui kebiasaan dan karakteristik tertentu yang diperoleh seiring waktu. Bakat dalam olahraga bukanlah sekadar label, melainkan hasil dari pengalaman dan pembelajaran yang berkesinambungan, di mana individu yang teridentifikasi sebagai berbakat melalui proses sosialisasi mendapatkan latihan yang lebih intensif untuk meningkatkan keterampilan mereka. Keberhasilan dalam suatu profesi tidak hanya bergantung pada potensi yang dimiliki seseorang, tetapi juga pada proses pengembangan keterampilan yang terkait dengan karakteristik yang dibentuk melalui pengalaman dan latihan.

Dalam konteks ini, banyak penelitian menunjukkan pentingnya keterampilan yang dapat dipelajari dan dikembangkan. Misalnya, sistem rekomendasi berbasis pembelajaran penguatan dapat membantu individu dalam mengidentifikasi keterampilan yang perlu dikembangkan sesuai dengan fase perkembangan karier mereka, menciptakan pendekatan yang lebih terencana dan terindividualisasi untuk pelatihan keterampilan. Pendekatan ini menunjukkan bahwa melalui pembelajaran dan adaptasi, individu dapat mengejar performa tinggi dengan cara yang lebih terukur.

Selanjutnya, penilaian performa menjadi aspek krusial dalam pengembangan individu. Menurut Schettler, evaluasi performa berperan penting dalam memberikan umpan balik kepada karyawan yang dapat meningkatkan motivasi dan menambah nilai bagi organisasi. Praktik ini menunjukkan betapa pentingnya umpan balik yang konstruktif dalam proses pengembangan keterampilan, yang pada gilirannya dapat mengarah pada performa yang lebih baik dalam situasi kerja. Secara keseluruhan, baik dari perspektif keterampilan yang bisa dikembangkan, pengaruh sosial, maupun mekanisme evaluasi, jelas bahwa bakat alami saja tidak cukup. Yang lebih penting adalah karakteristik yang dapat dibentuk, pendekatan sistematis terhadap pembelajaran, serta dukungan struktur sosial di sekitar individu yang membantu mereka mencapai performa terbaik.

  • Kecerdasan Emosional (Emotional Intelligence)
    Kecerdasan emosional (emotional intelligence), yang merupakan kemampuan untuk mengenali dan mengelola emosi sendiri serta orang lain. Hal ini berperan penting dalam membangun kerja sama tim, kepemimpinan yang efektif, dan penyelesaian konflik. Kecerdasan emosional dapat diasah melalui refleksi diri, pelatihan, dan empati, memungkinkan individu untuk berinteraksi dengan lebih baik dalam situasi sosial yang kompleks. Hasil penelitian menunjukkan bahwa individu dengan kecerdasan emosional yang tinggi mampu beradaptasi dan mengelola stres dengan lebih baik, yang menjadi komponen penting dalam mencapai hasil yang optimal di tempat kerja.
  • Pembelajaran Berkelanjutan (Continuous Learning)
    Pembelajaran berkelanjutan (continuous learning) adalah pilar lain yang mendukung pembentukan high performers. Individu yang mengadopsi sikap tidak takut gagal biasanya memanfaatkan kesalahan sebagai umpan balik untuk pengembangan diri. Mereka senantiasa mencari peluang untuk belajar dari pengalaman sehari-hari, baik melalui membaca, pelatihan, atau pengalaman langsung, sehingga belajar menjadi bagian integral dari rutinitas mereka. Dengan memprioritaskan proses pembelajaran ini, mereka dapat beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan dan tantangan baru di lingkungan kerja.
  • Konsistensi (Consistency)
    Konsistensi juga merupakan karakteristik penting yang sering terlihat pada high performers. Individu ini fokus pada tindakan-tindakan kecil yang dilakukan secara disiplin setiap hari, sehingga menciptakan akumulasi hasil yang signifikan dalam jangka waktu panjang. Misalnya, kebiasaan membaca 10 halaman per hari dapat mengarah pada pemahaman yang luas dan mendalam seiring waktu. Konsistensi dalam tindakan ini tidak hanya membantu dalam pencapaian tujuan tetapi juga membangun kedisiplinan pribadi yang kritis untuk keberhasilan jangka panjang.
  • Orientasi Tujuan (Goal Orientation)
    Orientasi tujuan (goal orientation) adalah aspek lain yang membedakan high performers. Mereka selalu memegang tujuan yang jelas dan mengarahkan semua usaha mereka untuk mencapainya. Dalam proses ini, mereka mengukur kemajuan dan melakukan evaluasi berkala untuk memastikan perkembangan menuju pencapaian tujuan yang telah ditetapkan. Dengan pendekatan yang terfokus ini, individu dapat tetap termotivasi dan produktif dalam upaya mencapai hasil terbaik.
  • Etos Kerja Kuat (Strong Work Ethic)
    Etos kerja kuat (strong work ethic) menjadi karakteristik fundamental yang mencerminkan tidak hanya kerja keras tetapi juga kecerdasan dalam bekerja. High performers tidak hanya mengandalkan waktu yang dihabiskan untuk bekerja, tetapi lebih kepada hasil yang dicapai melalui pendekatan yang efektif dan efisien. Mereka menjaga integritas, ketepatan waktu, dan dedikasi tinggi terhadap pekerjaan mereka, yang semuanya berkontribusi pada keberhasilan individu di perusahaan.
  • Pola Pikir Positif (Positive Mindset)
    Karakteristik pola pikir positif (positive mindset) menjadi salah satu fondasi penting bagi high performers, yang memungkinkan mereka untuk menghadapi tantangan sebagai peluang. Individu dengan pola pikir ini tidak mudah menyerah ketika dihadapkan pada hambatan, karena mereka melihat setiap rintangan sebagai kesempatan untuk belajar dan berkembang. Studi menunjukkan bahwa memiliki sikap positif dalam menghadapi tantangan berkorelasi erat dengan pencapaian yang lebih baik dalam berbagai konteks, termasuk dalam lingkungan kerja dan akademik. Sikap positif ini juga dihubungkan dengan ketahanan mental, yang memungkinkan individu untuk tetap berfokus pada solusi dan peluang.
  • Motivasi Diri (Self-Motivation)
    Motivasi diri (self-motivation) adalah karakteristik penting lainnya yang membedakan high performers. Orang-orang ini tidak bergantung pada faktor eksternal untuk mendorong kemajuan mereka, tetapi memiliki dorongan internal yang kuat untuk terus maju dan mencapai target yang telah ditetapkan. Penelitian menunjukkan bahwa motivasi intrinsik, yang muncul dari kepuasan dan rasa pencapaian dalam tugas, sangat penting dalam pengembangan diri, terutama pada individu yang berada di tingkat lebih tinggi dalam karier mereka. Dengan memiliki motivasi diri yang tinggi, mereka mampu menjaga fokus dan produktivitas meskipun dalam situasi yang tidak menguntungkan.
  • Komunikasi yang Efektif (Effective Communication)
    Komunikasi yang efektif (effective communication) juga merupakan keterampilan krusial bagi high performers. Mereka mampu menyampaikan ide dengan jelas dan mendengarkan orang lain secara aktif, membangun komunikasi dua arah yang produktif yang menjadi fondasi bagi kolaborasi tim yang efektif. Kemampuan ini tidak hanya meningkatkan hubungan interpersonal tetapi juga memfasilitasi penyelesaian masalah dengan lebih efisien. Proses komunikasi yang baik memungkinkan umpan balik yang konstruktif dan memperkuat rasa saling percaya di antara anggota tim.
  • Sikap Proaktif (Proactive Attitude)
    Sikap proaktif (proactive attitude) adalah karakteristik penting yang mendefinisikan high performers. Individu yang proaktif tidak menunggu instruksi untuk bertindak; mereka secara aktif mencari solusi dan kesempatan. Studi menemukan bahwa orang dengan kepribadian proaktif cenderung menunjukkan sikap positif terhadap kompetisi dan mampu mengambil inisiatif dalam situasi yang kurang jelas. Mereka adalah individu yang bersikap "solution-oriented" dalam menghadapi berbagai masalah yang muncul.
  • Adaptabilitas (Adaptability)
    Adaptabilitas (adaptability) juga menjadi kunci dalam keberhasilan high performers. Mereka mampu dengan cepat beradaptasi terhadap perubahan dalam teknologi, tim, dan strategi kerja, serta tetap fleksibel untuk menjaga produktivitas dalam berbagai situasi. Adaptabilitas berhubungan erat dengan kemampuan individu untuk berinovasi dan tetap relevan dalam lingkungan yang cepat berubah, sehingga menjadi aspek penting dalam pengembangan karier jangka panjang. Orang yang adaptif tidak hanya mampu bertahan dalam situasi yang sulit, tetapi juga berkesempatan untuk memanfaatkan perubahan sebagai landasan untuk menciptakan peluang baru.

Dalam upaya untuk mencapai performa tinggi, karakteristik yang mencakup pola pikir positif, motivasi diri, komunikasi yang efektif, sikap proaktif, dan adaptabilitas menjadi sangat penting. Individu yang memandang tantangan sebagai peluang dan tidak mudah menyerah dalam menghadapi hambatan cenderung lebih berhasil dalam mencapai tujuan mereka. Selain itu, kemampuan untuk berkomunikasi secara efektif dan bersikap proaktif dalam mencari solusi memberikan fondasi yang kuat untuk kolaborasi tim yang produktif. Akhirnya, adaptabilitas terhadap perubahan situasi dan kondisi kerja memastikan individu tetap efisien dan produktif, bahkan dalam lingkungan yang dinamis. Secara keseluruhan, mengembangkan dan menerapkan karakteristik ini tidak hanya mendukung kesuksesan pribadi tetapi juga berkontribusi pada keberhasilan tim dan organisasi secara keseluruhan.

Referensi :
Araújo, D., Roquette, J., & Davids, K. (2023). Ubiquitous Skill Opens Opportunities for Talent and Expertise Development. Frontiers in Sports and Active Living, 5. https://doi.org/10.3389/fspor.2023.1181752
Bratko, D., Trninic, V., & Trninic, M. (2020). Motivational Differences Between Athletes at Junior and Senior Level: An Analysis of the Football, Handball, and Water Polo Players. Journal of Human Sport and Exercise, 17(3). https://doi.org/10.14198/jhse.2022.173.13
FENG, M. (2023). The Influence of Proactive Personality on Entrepreneurial Intentions Among College Students: A Moderated Mediation Effect. Region – Educational Research and Reviews, 5(3), 63. https://doi.org/10.32629/rerr.v5i3.1297
Goto, Y., & Kitajo, K. (2023). Selective Consistency of Recurrent Neural Networks Induced by Plasticity as a Mechanism of Unsupervised Perceptual Learning. https://doi.org/10.1101/2023.06.30.547192
Guzman, F. A., Hamstra, M. R. W., Escribano, P., & Fu, X. (2024). Employees’ Attitudinal Reactions To supervisors’ Weekly Taking Charge Behavior: The Moderating Role of Employees’ Proactive Personality. Journal of Managerial Psychology, 39(8), 993–1010. https://doi.org/10.1108/jmp-11-2023-0678
Habib, A., Hanif, R., & Riaz, R. (2023). Role of Motivation in Academic Achievement Among Medical Students: Mediating Role of Self-Efficacy. The Therapist (Journal of Therapies & Rehabilitation Sciences), 8–13. https://doi.org/10.54393/tt.v4i04.66
Matalia, M. (2025, January 3). High performance isn’t about talent—it’s about habits | Malay Matalia | 565 comments [Online forum post]. https://www.linkedin.com/posts/malaymatalia_high-performance-isnt-about-talentits-activity-7280927135437893635-2n2-/?utm_source=combined_share_message&utm_medium=member_desktop_web
Prajapati, P. L. (2024). Policy and Practice Gap in Continuous Assessment System Provisioned Under Integrated Curriculum. Ganeshman Darpan, 9(1), 33–40. https://doi.org/10.3126/gd.v9i1.68543
Saraswati, A. M., Purwana, D., & Eryanto, H. (2020). The Influence of Protean Career Attitude on Proactive Work Behavior With Passion for Work and Career Self Management as Mediator Milennial Employees Dki Jakarta Provincial Government. Ijhcm (International Journal of Human Capital Management), 4(1), 74–81. https://doi.org/10.21009/ijhcm.04.01.06
Schettler, D. P. (2023). Performance: Differences in Measuring Performance. Humanities and Social Sciences Latvia, 31(1), 65–79. https://doi.org/10.22364/hssl.31.1.05
Sun, Y., Zhuang, F., Zhu, H., He, Q., & Xiong, H. (2021). Cost-Effective and Interpretable Job Skill Recommendation With Deep Reinforcement Learning. 3827–3838. https://doi.org/10.1145/3442381.3449985
Thng, S., Pearson, S., Rathbone, E., & Keogh, J. (2021). Longitudinal Tracking of Body Composition, Lower Limb Force-Time Characteristics and Swimming Start Performance in High Performance Swimmers. International Journal of Sports Science & Coaching, 17(1), 83–94. https://doi.org/10.1177/17479541211021401
Vrapi, R., Alia, A., & Brese, F. (2021). Characteristics of High- And Low-Performing Students. 191–212. https://doi.org/10.1007/978-3-030-85802-5_9

Penulis : Erna Susilowati
Editor : Ajeng Diah Hartawati M.Psi, Psikolog