8 Science-Based ways to Build Lasting Confidence

Kepercayaan diri tidak semata-mata merupakan sifat bawaan, melainkan keterampilan yang dapat dikembangkan melalui latihan, pengalaman, dan interaksi sosial. Penelitian menunjukkan bahwa pelatihan keterampilan berbicara, misalnya melalui kegiatan public speaking, dapat meningkatkan kepercayaan diri individu secara signifikan karena memberikan kesempatan untuk berlatih menyampaikan ide secara jelas di depan umum. Hal ini menegaskan bahwa latihan secara rutin dan terstruktur memungkinkan individu untuk mengenali potensi diri serta mengatasi kekhawatiran atau hambatan dalam berkomunikasi, sehingga membentuk fondasi kepercayaan diri yang kokoh.
Selain itu, pengembangan kepercayaan diri juga sangat dipengaruhi oleh peningkatan keterampilan sosial yang melibatkan interaksi efektif antarindividu. Studi tentang pengaruh keterampilan sosial terhadap kepercayaan diri mengungkapkan bahwa semakin baik kemampuan berinteraksi dengan orang lain, semakin besar pula tingkat kepercayaan diri yang dimiliki seseorang. Konsep ini semakin diperkuat oleh penelitian di bidang pendidikan anak usia dini yang menekankan bahwa pembentukan kepercayaan diri harus dimulai sedini mungkin melalui stimulasi keterampilan sosial dan emosional, sehingga kemampuan ini dapat terus diasah dan berkembang seiring waktu.
- Mengatur Pernapasan
Strategi pertama yang dapat diterapkan untuk meningkatkan kepercayaan diri adalah mengatur pernapasan. Teknik pernapasan dalam, berupa menarik dan menghembuskan napas secara terkendali sebelum berbicara, memiliki dasar ilmiah yang kuat dalam menurunkan kadar kortisol serta meredakan gejala kecemasan. Penelitian Leis et al mengemukakan bahwa penerapan teknik pernapasan merupakan salah satu strategi kunci dalam manajemen stres, sementara Leutenegger et al menunjukkan bahwa keterampilan pernapasan tidak hanya membantu mengatasi kecemasan tetapi juga berkontribusi pada peningkatan rasa kendali diri, walaupun konteksnya lebih terkait dengan pengajaran antenatal.
- Mengelola Suara
Strategi kedua adalah mengelola suara melalui pengaturan kecepatan bicara yang terukur. Dengan menghindari berbicara terlalu cepat, individu memberikan cukup waktu kepada pendengar untuk memproses informasi, sehingga pola bicara yang lebih lambat dapat meningkatkan retensi pesan dan persepsi tentang kompetensi dari pembicara. Temuan Fitriah et al mendukung gagasan bahwa teknik komunikasi, termasuk pengaturan kecepatan dan artikulasi yang jelas, dapat memicu peningkatan kepercayaan diri dalam proses berbicara, menunjukkan peran penting meta-komunikasi dalam pengembangan diri.
- Bersikap Tegas
Strategi ketiga menekankan pentingnya sikap tegas dalam berkomunikasi. Menghindari penggunaan frasa yang melemahkan seperti “hanya” atau “mungkin” dan menggantinya dengan pernyataan yang tegas dan jelas dapat meningkatkan persepsi kompetensi dan kepercayaan diri. Namun, meskipun ada penelitian yang menunjukkan bahwa kontrol emosional yang baik dapat berkontribusi pada pengambilan keputusan yang strategis, pembuktian langsung terhadap efek sikap tegas belum sepenuhnya terdefinisi dalam literatur yang ada.
- Mengalihkan Fokus
Strategi keempat adalah mengalihkan fokus dari perasaan internal yang dapat memicu kecemasan kepada perhatian eksternal, khususnya pada audiens atau lingkungan sekitar. Pendekatan ini membantu mengurangi dampak overthinking yang dapat menghambat performa. Konsep pengalihan fokus ini sejalan dengan pendekatan terapi “internalisasi dan eksterisasi perhatian” yang diuji oleh Bessonova dan Stavytska, di mana pergantian fokus antara internal dan eksternal secara sistematis dapat mengurangi pengalaman emosional negatif. Leis et al juga menekankan bahwa strategi pengalihan fokus merupakan bagian integral dari intervensi pengelolaan stres, mendukung peningkatan kepercayaan diri melalui pengurangan kecemasan performa.
- Melacak Kemajuan
Strategi kelima dalam upaya meningkatkan kepercayaan diri adalah dengan melacak kemajuan melalui pencatatan tertulis yang sistematis. Pencatatan pencapaian tidak hanya berfungsi sebagai pengingat atas kemajuan yang telah dicapai, tetapi juga menyediakan bukti konkret yang memvalidasi pertumbuhan personal secara objektif. Dengan menghindari ketergantungan semata pada ingatan, individu dapat mengidentifikasi pola kemajuan serta area yang membutuhkan perbaikan, sehingga memungkinkan evaluasi diri yang terukur dan berkelanjutan.
- Persiapan yang Efektif
Strategi keenam adalah persiapan yang efektif dengan menciptakan rutinitas pra-penampilan yang sederhana namun konsisten. Dalam konteks pelatihan public speaking, program yang mengintegrasikan simulasi praktis dan role-playing menunjukkan bahwa persiapan yang terstruktur dapat menurunkan ketidakpastian dan meningkatkan keaslian penampilan. Pendekatan ini menghindari risiko terdengar robotik akibat berlatih berlebihan dan memastikan bahwa penampil tetap mempertahankan kekhasan serta spontanitas yang merupakan inti dari komunikasi yang efektif.
- Membangun Secara Bertahap
Srategi ketujuh membangun kepercayaan diri secara bertahap merupakan strategi penting dalam menghadapi situasi yang menantang. Konsep paparan progresif, di mana individu mengambil langkah-langkah kecil yang terencana untuk menghadapi situasi sulit, telah terbukti efektif dalam menciptakan landasan kepercayaan diri yang kokoh. Pendekatan ini tidak hanya memberikan umpan balik positif melalui pencapaian bertahap, tetapi juga membantu individu mengurangi kecemasan melalui akumulasi pengalaman positif.
- Tetap Otentik
Strategi kedelapan adalah menjaga keotentikan dalam komunikasi meminimalkan beban kognitif yang timbul akibat upaya untuk meniru gaya orang lain. Mengembangkan kekuatan alami dan mengekspresikan diri secara autentik terbukti mengoptimalkan proses komunikasi serta meningkatkan persepsi kompetensi dalam interaksi sosial. Studi dalam pelatihan public speaking memperlihatkan bahwa individu yang menampilkan gaya personal mereka cenderung merasakan peningkatan kepercayaan diri yang lebih alami dan berkelanjutan, dibandingkan mereka yang mencoba meniru gaya orang lain.
Berdasarkan pemaparan strategi ilmiah dalam meningkatkan kepercayaan diri, dapat disimpulkan bahwa pencatatan kemajuan secara tertulis, persiapan yang efektif melalui rutinitas sederhana, pembangunan kepercayaan diri secara bertahap melalui paparan progresif, dan upaya untuk tetap otentik merupakan pendekatan terpadu yang saling melengkapi dalam menciptakan fondasi kepercayaan diri yang berkelanjutan. Pendekatan-pendekatan ini tidak hanya menyediakan bukti konkret dari pertumbuhan individu, tetapi juga mengurangi kecemasan performa dan menjaga keaslian dalam setiap interaksi, sehingga memperkuat persepsi kompetensi secara holistik.
Referensi :
Bessonova, D., & Stavytska, S. (2020). Psychotherapy Treatment of Negative Emotional Experiences of Adults With the Technique “Interiorization and Exteriorization of the Focus of Attention.” ???????? ??????? ??? ????? ? ? ??????????? ????? 12 ???????????? ?????, 11, 24–35. https://doi.org/10.31392/npu-nc.series12.2020.11(56).02
Fitriah, F., Nuraida, I., & Amalia, L. (2022). Use of Brainstorming Technique in Increasing Student Confidence in English Speaking Skills at SMAN 4 Kota Serang. English Education Linguistics and Literature Journal, 1(2), 87–95. https://doi.org/10.32678/ell.v1i2.6560
Herliana, M., & Hadiningrum, I. (2023). Pelatihan Public Speaking Untuk Membangun Kepercayaan Diri Remaja Di MTs Pakis Cilongok. Pamasa, 1(1), 10. https://doi.org/10.20884/1.pamasa.2023.1.1.8805
Leis, O., Watson, M., Swettenham, L., Pedraza, I., & Lautenbach, F. (2023). Stress Management Strategies in Esports: An Exploratory Online Survey on Applied Practice. Journal of Electronic Gaming and Esports, 1(1). https://doi.org/10.1123/jege.2023-0002
Leutenegger, V., Grylka-Baeschlin, S., Wieber, F., Daly, D., & Pehlke-Milde, J. (2022). The Effectiveness of Skilled Breathing and Relaxation Techniques During Antenatal Education on Maternal and Neonatal Outcomes: A Systematic Review. BMC Pregnancy and Childbirth, 22(1). https://doi.org/10.1186/s12884-022-05178-w
Martono, E. P., Solihatun, S., & Prasetyaningtyas, W. E. (2021). Pengaruh Keterampilan Sosial Terhadap Kepercayaan Diri Siswa Terisolir. Orien Cakrawala Ilmiah Mahasiswa, 1(2), 167–174. https://doi.org/10.30998/ocim.v1i2.5262
Musdolifah, A., Maulida, N., Istianingrum, R., Marsella, D., Putri, R., Putri, W. H., Restianawati, N. M., Hidayah, L. I., Sinambela, S. M., & Erni, D. N. (2024). Peningkatan Keterampilan Berbicara Untuk Membangun Kepercayaan Diri Pada Siswa Kelas VIII SMPN 18 Balikpapan. Jurnal Abdi Masyarakat Indonesia, 4(5), 1247–1254. https://doi.org/10.54082/jamsi.1265
McCabe, S. (2025, January 3). How to Build the Skill of Confidence | Scarlett McCabe | 91 comments [Online forum post]. https://www.linkedin.com/posts/scarlettmccabe_how-to-build-the-skill-of-confidence-activity-7280924658260926464-cHlb/?utm_source=combined_share_message&utm_medium=member_desktop_web
Rizki, C., Zain, M. I., & Muslehudin. (2025). Peningkatan Kepercayaan Diri Siswa Kelas IV Melalui Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) Di SDN 7 Cakranegara. Jurnal Ilmiah Profesi Pendidikan, 10(1), 402–406. https://doi.org/10.29303/jipp.v10i1.2923
Sitorus, A. S. (2023). Kepercayaan Diri, Keterampilan Sosial Dan Emosional Anak; Studi Korelasional Dan Stimulasi. Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Undiksha, 11(1), 1–7. https://doi.org/10.23887/paud.v11i1.54350
Penulis : Erna Susilowati
Editor : Ajeng Diah Hartawati M.Psi, Psikolog