6 Kebiasaan yang Bisa Membuatmu Awet Sukses

Kebiasaan individu sukses jangka panjang memiliki peranan yang krusial dalam mewujudkan peningkatan diri secara berkelanjutan. Riset Brendon Burchard selama dua dekade telah mengungkap enam kebiasaan utama yang menyokong pencapaian kesuksesan, seperti disiplin diri, pengelolaan waktu yang efektif, visi yang jelas, inovasi berkelanjutan, evaluasi diri secara rutin, dan kemampuan beradaptasi terhadap perubahan. Pendekatan sistematis dan terstruktur ini sejalan dengan temuan penelitian yang menunjukkan bahwa strategi pelatihan, pendampingan, dan kebijakan pemerintah yang terintegrasi terbukti meningkatkan kemampuan individu untuk mengoptimalkan potensi diri. Di sisi lain, pentingnya fondasi sejak dini melalui pembelajaran kolaboratif memberikan gambaran bahwa pembentukan kebiasaan positif sudah dapat dimulai sejak masa kanak-kanak, sehingga mendorong perilaku hidup berkelanjutan yang mendukung kesuksesan jangka panjang.
Pemahaman mendalam terkait kebiasaan-kebiasaan tersebut memberikan panduan praktis bagi individu yang ingin terus meningkatkan kualitas diri. Sinergi antara upaya peningkatan diri secara internal dan dukungan lingkungan eksternal tercermin dalam strategi-strategi kebijakan dan pendidikan, sebagaimana terlihat dari studi mengenai ekosistem kewirausahaan dan integrasi nilai-nilai kolaboratif dalam pendidikan dini. Kombinasi antara pendekatan individu dan sistemik ini menyediakan kerangka kerja holistik yang esensial untuk mencapai kesuksesan yang tidak hanya bersifat temporer, melainkan juga berkelanjutan secara jangka panjang.
- Mencari Kejelasan (Seek Clarity)
Dalam kerangka kebiasaan individu sukses, langkah pertama yang krusial adalah Mencari Kejelasan. Penentuan tujuan harian dan bulanan merupakan langkah mendasar dalam menetapkan prioritas serta strategi agar tetap fokus. Pendekatan serupa juga terlihat dalam penelitian produktivitas sapi perah menggunakan metode Test Interval, di mana pencatatan dan pengukuran yang konsisten membantu dalam menentukan arah kinerja yang optimal. Selain itu, dalam konteks kinerja profesional, faktor kejelasan tujuan telah terbukti meningkatkan self efficacy dan komitmen, yang pada gilirannya berperan dalam peningkatan performa individu.Lebih jauh, menerapkan kejelasan dalam setiap aspek kehidupan memungkinkan individu untuk mengevaluasi kembali prioritas dan menetapkan target yang realistis. Dengan menetapkan kerangka kerja harian dan bulanan, individu dapat secara rutin mengukur pencapaian serta melakukan penyesuaian strategi yang diperlukan, mirip dengan cara kerja sistem pengukuran kinerja dalam studi produktivitas dan konsep peningkatan kinerja melalui peningkatan motivasi.
- Menghasilkan Energi (Generate Energy)
Menghasilkan Energi menjadi kebiasaan kedua yang sangat esensial untuk mendukung produktivitas harian. Pemeliharaan energi tidak hanya berkaitan dengan fisik, tetapi juga aspek mental yang mempengaruhi cara individu menjalani aktivitasnya. Dalam ranah psikologi kerja, peningkatan energi secara berkelanjutan didorong oleh motivasi intrinsik dan self efficacy, yang memotivasi individu dalam mengatasi tantangan sehari-hari.Pada tahap berikutnya, individu perlu merancang metode istirahat yang efektif agar energi selalu terjaga. Metode ini serupa dengan konsep pemantauan yang diterapkan dalam studi produktivitas, di mana jeda atau interval istirahat menjadi titik penting untuk rekalibrasi dan pemulihan kinerja. Pendekatan ilmiah terhadap pengelolaan energi, yang mencakup aspek fisik dan mental, telah terbukti membantu individu untuk lebih responsif terhadap kebutuhan tubuh dan pikiran dalam menghadapi dinamika lingkungan.
- Meningkatkan Kebutuhan (Raise Necessity)
Kebiasaan ketiga, Meningkatkan Kebutuhan, menekankan pemahaman mendalam mengenai alasan di balik tujuan yang telah ditetapkan. Kesadaran akan urgensi dan dampak dari setiap tujuan tidak hanya memotivasi individu untuk mencapainya, tetapi juga memperkuat komitmen mereka dalam menghadapi berbagai rintangan. Studi mengenai motivasi dan self efficacy dalam konteks kinerja karyawan menunjukkan bahwa pemahaman yang mendalam terhadap kebutuhan dan tujuan akan mendorong peningkatan kinerja secara signifikan. Penekanan pada aspek psikologis juga memperlihatkan bahwa identifikasi kebutuhan internal sejalan dengan pola perilaku terstruktur yang ditemukan dalam berbagai studi tentang kebiasaan dan manajemen waktu.Lebih spesifik, meningkatkan kebutuhan berarti menumbuhkan rasa keharusan yang melampaui sekadar keinginan. Konsep ini sejalan dengan upaya untuk menginternalisasi nilai dan tujuan yang ada, sehingga kegagalan mencapai sasaran tidak hanya dianggap sebagai kekurangan, melainkan sebagai kesempatan untuk belajar dan beradaptasi. Pendekatan metodologis yang diterapkan dalam penelitian produktivitas, seperti penggunaan interval pencatatan yang konsisten, menggarisbawahi pentingnya evaluasi diri sebagai alat untuk mencapai kesuksesan yang berkesinambungan. Dengan demikian, meningkatkan kebutuhan menjadi komponen kunci yang mendorong individu untuk menetapkan prioritas secara lebih bijaksana melalui perspektif yang lebih holistik dan terintegrasi.
- Meningkatkan Produktivitas (Increase Productivity)
Meningkatkan produktivitas merupakan fondasi penting dalam mencapai kesuksesan jangka panjang. Pada tahap ini, individu diharapkan dapat mengidentifikasi tiga tugas utama harian yang menjadi prioritas guna mengarahkan upaya kerja secara efisien. Penggunaan metrik manajemen SDM, membantu mengukur kinerja individu dan memetakan tugas-tugas yang memberikan dampak terbesar. Identifikasi tugas utama ini memungkinkan adanya struktur yang jelas, sehingga penyusunan prioritas dapat diarahkan secara sistematis untuk menghasilkan produktivitas optimal.Selanjutnya, delegasi tugas yang memungkinkan dan pengelolaan waktu serta energi secara efektif menjadi faktor kunci dalam peningkatan kinerja. Pelatihan pengelolaan SDM di era digital mencakup penunjukan tanggung jawab dan membekali individu dengan strategi manajemen waktu yang tepat untuk mengurangi beban kerja yang tidak perlu.
- Mengembangkan Pengaruh (Develop Influence)
Mengembangkan pengaruh di ranah profesional dan pribadi menuntut kemampuan untuk memberikan bantuan dan dukungan kepada orang lain secara konsisten. Dalam konteks ini, berbagi pengetahuan yang bermanfaat dan memenuhi kebutuhan orang lain merupakan strategi strategis untuk meningkatkan kredibilitas dan pengaruh.Pengembangan pengaruh juga melibatkan kemampuan untuk mendengarkan dan merespons kebutuhan orang lain, yang pada gilirannya membantu memperluas jaringan sosial dan profesional. Penting untuk melakukan pengembangan sumber daya manusia secara komprehensif sehingga individu tidak hanya mampu meningkatkan kinerjanya, tetapi juga mampu mendukung rekan kerja melalui penyediaan bantuan dan informasi yang strategis. Proses ini menciptakan sinergi dalam sebuah tim, di mana pengetahuan dan keterampilan dibagikan secara efektif untuk mencapai tujuan bersama.
- Menunjukkan Keberanian (Demonstrate Courage)
Menunjukkan keberanian dimulai dengan kemampuan mengidentifikasi ketakutan yang menghambat pencapaian tujuan. Pengakuan akan adanya hambatan internal memungkinkan individu untuk merancang strategi dalam mengatasi ketakutan tersebut. Pemantauan kinerja melalui metrik manajemen merupakan salah satu cara untuk mengungkap area di mana individu mungkin mengalami kesulitan atau ketakutan dalam mengambil tindakan. Dengan mengenali faktor-faktor yang menghambat, individu dapat mulai mengembangkan rencana mitigasi risiko yang efektif agar kemajuan dapat terus terjaga.Selanjutnya, dalam menghadapi ketakutan dan mengambil risiko, individu perlu menunjukkan aksi berani yang mendekatkan pada tujuan yang telah ditetapkan. Pengembangan sumber daya manusia harus mencakup pembinaan keberanian dan pengambilan keputusan yang berani, meskipun terdapat potensi risiko. Dengan menguji kemampuan diri melalui pengambilan risiko yang terukur, individu tidak hanya dapat mengatasi hambatan psikologis, tetapi juga membuka peluang untuk inovasi dan kemajuan yang signifikan. Langkah-langkah ini, bila dipadukan dengan sistem delegasi tugas dan manajemen waktu yang efektif, akan menghasilkan peningkatan produktivitas serta perluasan pengaruh dalam lingkungan profesional.
Referensi :
Harianja, N., Kusumapraja, R., & Wekadigunawan, C. S. P. (2022). Pengaruh Motivasi, Self Efficacy, Dan Komitmen Karyawan Terhadap Kinerja Perawat Di Rumah Sakit Hermina Depok. Jurnal Syntax Admiration, 3(1), 93–108. https://doi.org/10.46799/jhs.v3i1.398
Hazni, E., & Ali, H. (2024). Pengaruh Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM), Manajemen Pengetahuan Dan Produktivitas Terhadap Kinerja Auditor. Jurnal Manajemen Pendidikan Dan Ilmu Sosial, 5(4), 697–713. https://doi.org/10.38035/jmpis.v5i4.2042
Julaeha, T., Widyani, R., & Sumardjo, D. (2024). Pengukuran Produktivits Sapi Perah Menggunakan Test Interval. Kandang Jurnal Peternakan, 7(2), 21–30. https://doi.org/10.32534/jkd.v7i2.218
Maharani, A. (2023). Mengukur Kinerja Dan Produktivitas Karyawan Melalui Metrik Manajemen SDM. Birev, 1(3), 69–79. https://doi.org/10.61292/birev.v1i3.17
Pangestu, A. G., & Purnama, P. H. (2024). Peran Struktur Organisasi Dalam Kunci Sukses Kinerja Dan Efisiensi Karyawan Koperasi Laboratorium Bisnis Politeknik Negeri Bandung. 1(3), 9. https://doi.org/10.47134/par.v1i3.2605
Rachmawati, M., Yochanan, E., Heriyanto, H., & Prastyo, Y. (2023). The Role of Talent Management in Stimulating Human Resources Career Development. Devotion Journal of Research and Community Service, 4(1), 279–288. https://doi.org/10.36418/dev.v4i1.382
Reinaldo, V. (2025, January 4). Gue selalu penasaran sama orang suksesnya awet beberapa dekade. Brendon. . . | Vicario Reinaldo | 15 comments [Online forum post]. https://www.linkedin.com/posts/vicarioreinaldo_gue-selalu-penasaran-sama-orang-suksesnya-activity-7281119651332345856-McoT/?utm_source=combined_share_message&utm_medium=member_desktop_web
Wijayanto, G., Nursanti, A., Pramadewi, A., Fitri, F., Rifqi, A., Roesdi, R., & Pratiwi, D. (2023). Knowledge Wirausaha Dalam Menciptakan Ekosistem: Kebijakan Pemerintah, Pelatihan Dan Pendampingan. Jurnal Pengabdian West Science, 2(07), 605–615. https://doi.org/10.58812/jpws.v2i07.544
Withaningsih, S., Parikesit, P., & Fazriani, Y. N. (2020). POLA AKTIVITAS HARIAN RUSA (Cervus Timorensis, Blainville, 1822) DI PENANGKARAN RUSA CAGAR ALAM PANANJUNG PANGANDARAN. Biotika Jurnal Ilmiah Biologi, 18(1), 12. https://doi.org/10.24198/biotika.v18i1.2570
Penulis : Erna Susilowati
Editor : Ajeng Diah Hartawati M.Psi, Psikolog