Mencegah Burnout dengan 7 Macam Istirahat

Burnout sering kali muncul saat kita merasa kelelahan secara fisik, mental, dan emosional. Untuk menghindari kondisi ini, penting untuk memahami bahwa istirahat bukan hanya tidur, tetapi mencakup berbagai aspek kehidupan kita. Berikut adalah 7 macam istirahat yang bisa membantu mencegah burnout dan meningkatkan performa:
- Physical Rest (Istirahat Fisik) tanda bahwa kamu memerlukan istirahat fisik adalah kelelahan tubuh, sering sakit, atau merasakan nyeri dan pegal. Ada dua jenis istirahat fisik: pasif dan aktif. Pasif berupa tidur yang cukup dan berkualitas, dengan durasi 7+ jam setiap malam, atau tidur siang jika diperlukan. Sedangkan aktif meliputi kegiatan seperti yoga, pijat, dan teknik pernapasan yang membantu meregangkan otot dan merelaksasi tubuh.
- Mental Rest (Istirahat Mental) jika kamu merasa mental tidak bertenaga, sering lupa, atau mudah marah, kamu mungkin memerlukan istirahat mental. Caranya adalah dengan mengatur waktu khusus tanpa gangguan untuk melakukan pekerjaan, mendengarkan musik yang menenangkan, atau meditasi untuk menenangkan pikiran.
- Emotional Rest (Istirahat Emosional) istirahat emosional diperlukan saat kamu merasa cemas, tidak percaya diri, atau terjebak dalam drama orang lain. Menghindari perbandingan diri dengan orang lain, mencari bantuan melalui terapi, dan menjauh dari hubungan yang menguras emosi adalah cara efektif untuk memulihkan diri secara emosional.
- Spiritual Rest (Istirahat Spiritual) jika kamu merasa kehilangan motivasi atau merasa terjebak dalam rutinitas tanpa makna, kamu mungkin membutuhkan istirahat spiritual. Seperti terlibat dalam kegiatan sukarela dan menjalankan keyakinan atau agama dapat membantu memberikan rasa kepuasan dan tujuan hidup yang lebih dalam.
- Social Rest (Istirahat Sosial) perasaan kesepian atau terkuras oleh interaksi sosial menunjukkan bahwa kamu perlu istirahat sosial. Menghabiskan waktu dengan orang-orang yang memberikan energi positif, menjauh dari orang-orang yang menguras energi, atau bergabung dengan komunitas yang mendukung dapat membantu mengisi kembali energi sosial kamu.
- Sensory Rest (Istirahat Sensori) terlalu banyak stimulasi dari perangkat elektronik, suara bising, atau lingkungan yang terlalu terang dapat menyebabkan kelelahan sensori. Mengambil jeda dari layar, meredupkan cahaya, menurunkan volume suara, atau menutup mata sejenak dapat membantu memulihkan indera yang lelah.
- Creative Rest (Istirahat Kreatif) jika kamu kesulitan menemukan ide baru atau tidak dapat menikmati keindahan alam, kamu mungkin memerlukan istirahat kreatif. Mengambil liburan besar atau istirahat pendek, menghabiskan waktu di luar ruangan, dan menikmati aktivitas seni seperti membaca, menari, atau menonton pertunjukan dapat mengembalikan kreativitas kamu.
Dengan memenuhi berbagai macam istirahat ini ke dalam rutinitas harian dapat membantu kamu mencegah burnout dan mencapai keseimbangan hidup yang lebih baik.
Penulis : Ajeng Diah Hartawati, M.Psi, Psikolog