Pentingnya Critical Thinking di Dunia Kerja

Critical thinking atau berfikir kritis merupakan kemampuan untuk melihat sesuatu menjadi lebih jernih, objektif, dan berfikir lebih rasional. Kemampuan ini merupakan salah satu soft skill yang harus dimiliki pekerja di dunia kerja yang semakin kompetitif. Memiliki kemampuan ini akan membuatmu mampu untuk melakukan evaluasi diri, berfikir jauh, dan melihat sesuatu secara lebih objektif.

Critical thinking akan membuat kita lebih selektif dalam menerima informasi dan menganalisa permasalahan yang dihadapi sebelum mengambil keputusan. Mereka yang mempunyai kemampuan ini akan cenderung dapat menganalisa masalah dengan baik, berfikir inovatif, dan mampu membuat rencana yang sistematis.

Sebaliknya, orang yang memiliki critical thinking yang cenderung rendah tidak akan mudah dalam mengadapi dan menyelesaikan masalah, kurang bisa melihat sesuatu secara mendalam, hingga kesulitan dalam menemukan solusi yang relevan untuk suatu masalah. Selain itu, critical thinking yang rendah akan membuat orang kesulitan untuk mengatur prioritas sehingga hasil kerja kurang maksimal.

Terdapat 3 fase dalam pengaplikasian critical thinking sebagai solusi untuk memecahkan masalah dalam pekerjaan menurut jurnal dari Researchgate yang terafiliasi dengan The Australian Council for Educational Research, antara lain :

  1. Fase menghimpun pengetahuan dari berbagai informasi
    Fase ini memiliki tiga aspek yang perlu diperhatikan antara lain mengidentifikasi informasi yang masih belum lengkap, memastikan semua informasi diproses tanpa ada bias, dan dilanjutkan dengan mengidentifikasi pola dari semua informasi yang telah dikumpulkan. Apabila tiga aspek ini dilakukan dengan benar akan dapat membuat proses berjalan secara optimal.
  1. Fase mengevaluasi data dan informasi
    Fase kedua juga memiliki tiga aspek detail antara lain menerapkan logika terhadap informasi pada fase pertama, mengidentifikasi asumsi dan motivasi yang mendasari logika yang diperoleh, dan memberikan justifikasi atas argument yang disampaikan dengan menggunakan bukti dan alasan yang jelas dan akurat. Fase ini memberikan kesempatan untuk meninjau ulang semua informasi dari fase pertama.
  1. Fase membuat keputusan
    Fase terakhir yaitu mengidentifikasi kriteria untuk pengambilan keputusan seperti pemilihan focus pada revenue atau growth, dilanjutkan dengan mengevaluasi pilihan keputusan yang tersedia sampai akhirnya pada proses terakhir yaitu melakukan implementasi keputusan dan melakukan proses monitoring.

Cara meningkatkan kemampuan critical thinking :

  1. Temukan sudut pandang baru
    Ketika kita ingin memecahkan masalah sering kali kita merasa terjebak atau kehabisan ide. Untuk mengatasi hal tersebut kita bisa mengambil sudut pandang yang berbeda, yaitu dengan cara bekerja secara terbaik atau backward. Cara kerja metode ini adalah dengan mengubah cara berfikir dan merancang solusi dari akhir ke awal. Hal ini mungkin akan membantu menemukan solusi menjadi lebih kreatif dan efektif.
  1. Gunakan visualisasi
    Melakukan visualisasi dapat menjadi alat yang efektif untuk membantu menguraikan detail dari setiap masalah. Salah satu bentuk visualisasi adalah membuat peta pikiran atau mind map.
  1. Membaca setiap hari
    Kebiasaan membaca setiap hari adalah salah satu cara untuk meningkatkan kemampuan berfikir kritis. Ketika membaca kita akan mendapatkan ide-ide atau perspektif baru dan membuat otak selalu dalam keadaan terlatih.
  1. Menjelaskan masalah pada orang lain
    Menjelaskan masalah kepada orang lain adalah salah satu cara untuk menguji pemahaman kita apakah dapat dipahami oleh orang lain atau tidak. Apabila mereka bisa memahami maka kemungkinan besar kita mampu menemukan solusi dari masalah tersebut.
  1. Berpartisipasi dalam debat positif
    Debat positif dapat menjadi cara untuk meningkatkan keterampilan berfikir kritis di depan umum. Dengan melakukan debat kamu bisa mengasah kemampuan berfikir dan mempertajam kemampuan berkomunikasi dengan efektif.

Penulis : Lintang Rizka Ramadhani, S.Psi
Penyunting : Ajeng Diah Hartawati, M.Psi, Psikolog

Referensi :
https://talentics.id/resources/blog/critical-thinking/