Alumni Profile - Denny Setiawan

Denny Setiawan, alumni Binus University, Binusian 2007 dengan jurusan teknik arsitektur, yang saat ini bekerja memimpin biro arsiktektur milik pribadi yaitu studio Denny Setiawan. Denny setiawan sudah berkarir selama 11 tahun dan berharap apa yang telah Denny dapatkan selama kuliah dan bekerja dapat dibagikan kepada masyarakat.

Bagaimana perjalanan kuliah di BINUS University dan bagaimana BINUS membekali Denny Setiawan masuk ke dunia usaha.

        Apa yang Denny dapatkan di BINUS University, untuk pengetahuan mengenai arsitektur, Denny selalu mengatakan bahwa 60% Denny mendapatkan teori seperti kemampuan Hardskill, bagaimana menggambar dan lain-lain. Tapi memang ada beberapa hal yang memang harus mencari mandiri di luar, jadi 40% Denny dapatkan lewat pergaulan dengan para senior arsitektur. Denny merasa cukup dibekali dan diberikan kesempatan oleh BINUS University untuk terus keluar dan belajar banyak hal. Sedikit cerita dari Denny sewaktu masih berkuliah, bahwa mahasiswa Arsitek sangat semangat untuk mengikuti perlombaan dan hampir mengikuti seluruh lomba desain diseluruh indonesia, angkatan Denny selalu masuk sebagai pemenang atau finalis. Hal tersebut memacu Denny dan teman-teman satu angkatan untuk terus berkembang.

       Denny menempuh pendidikan di BINUS University selam 4,5 tahun, dan Denny berfikir bahwa waktu tersebut adalah waktu yang pas untuk mahasiswa arsitektur. Dulu Denny magang pada hari senin dan kamis (dikarenakan magang bukan sesuatu yang wajib pada saat itu). Karena hal tersebut Denny memutuskan untuk cuti dan mengambil magang full selama kurang lebih selama 8 bulan di satu kantor biro Arsitektur, dan magang tersebut yang membuat Denny sedikit telambat untuk menyelesaikan pendidikan di BINUS University. Pengalaman magang ini menjadi salah satu hal yang Denny syukuri. Saat ini Denny memimpin biro arsitektur miliknya sendiri yaitu studio Denny Setiawan dan juga bisa membagikan ilmu yang didapatkan oleh Denny di BINUS University, jadi saat ini juga aktif sebagai dosen di jurusan arsitektur.

Organisasi

       Sewaktu masih menjalani pendidikan di BINUS University, Denny merupakan ketua HIMTA (Himpunan Mahasiswa Arsitektur) dan saat ini disebut sebagai HIMARS (Himpunan Mahasiswa Arsitektur) selama 1 periode dan juga membantu pada beberapa periode yang lain sebagai HUMAS (Hubungan Masyarakat).

       Pengalaman memimpin di HIMTA (Himpunan Mahasiswa Arsitektur), ternyata berkaitan erat terhadap apa yang Denny lakukan saat ini didunia kerja. Kemampuan komunikasi, kemampuan persuasi, dan kemampuan memimpin didapatkan Denny ketika diberi kesempatan menjadi pemimpin organisasi di kampus. Selain dikampus Denny juga mengikuti beberapa organisasi diluar. Denny merupakan salah satu penggerak untuk komunitas yang bernamanya Architerian. Architerian merupakan komunitas mahasiswa arsitektur dan terbuka sebagai tempat diskusi.

       Saat ini Denny terlibat di Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) dan jabatan terakhir Denny adalah sebagai Wakil sekretaris Jenderal dan sekarang Denny dipercaya untuk duduk dilevel Asia sebagai Deputy Chairman of ARCASIA Committee for Young Architects sehingga Denny bertanggung jawab untuk mengurus arsitek muda se-Asia atau 22 negara. Denny menjelaskan bahwa awal mula kepemimpinannya saat ini adalah ketika Denny memimpin HIMTA (Himpunan Mahasiswa Arsitektur).

Latar belakang usaha saat ini

       Selain mengajar di BINUS University sebagai dosen jurusan Arsitektur, Denny menjelaskan bahwasannya dia hanya ingin mengajar selama 2 hari dalam seminggu. selebihnya Denny merupakan arsitektur profesional, Denny merupakan seorang arsitek bersertifikat pada Ikatan Arsitek Indonesia (IAI). sehari-hari Denny memimpin studio arsitektur dia sendiri yaitu Studio Denny Setiawan.

       Studio Denny Setiawan menangani beberapa proyek dibeberapa kota di Indonesia diantaranya Pangkal Pinang, Manado dan beberapa kota lainnya. Beberapa proyek yang dikerjakan oleh Studio Denny Setiawan meliputi rumah pribadi dari skala kecil hingga skala yang cukup besar hingga 100 –1500 meter, beberapa kantor dan restoran. Saat ini Studio Denny Setiawan sedang mengerjakan desain sebuah creator hub di sumatera utama seluas 3 hektar.

       Harapannya dengan apa yang dikerjakan oleh Denny, kota-kota di Indonesia akan jadi lebih baik. sekarang selain mengajar, selain berorganisasi, Denny juga mendorong banyak teman-teman untuk melakukan pameran, beraktivitas, serta membawa nama bangsa Indonesia agar dapat dipamerkan dikancah internasional. Denny juga terus melakukan riset tentang arsitektur.

Tantangan terbesar pada usaha saat ini, dan bagaimana cara menanganinya.

       Terus terang tantangan terbesar yang dialami oleh Denny justru melawan rasa apatis dari diri sendiri. Dari tahun 2005, ketika Denny masih berkuliah di BINUS University, Denny memiliki sebuah satu catatan kecil tentang rencana Denny kedepannya. Denny pernah menulis sebuah cacatan kecil pada tahun 2010 dan 2015, yang merupakan rencana 5 tahun dan rencana 10 tahun. Denny menulis paling tidak di tahun 2015, karya Denny bisa diliput dan Denny bisa berada di stasiun televisi nasional. Dimana dulunya cacatan kecil tersebut menjadi lelucon bagi teman-teman. Setelah beberapa waktu berjalan, hal tersebut menjadi sebuah kenyataan.

       Ada beberapa momen-momen kecil, yang Denny lihat dan rasakan itu terwujud dan itu yang membuat Denny menjadi lebih percaya diri, percaya bahwa apapun yang diimpikan apapun yang dicita-citakan, kalau mau berusaha maka akan bisa terwujud. Tapi yang menjadi masalah adalah keberanian untuk melangkah pertama kali. Jadi jika ditanya tantangan terbesar adalah ketika kamu ingin membuktikan pada diri kamu sendiri bahwa rasa minder dan rasa apatis yang kamu punya itu salah.

Apa impian Denny kedepannya baik dalam karir dan kehidupan pribadi.

       Dalam kehidupan pribadi, Denny cuma berpikir ketika nanti manusia pergi, maka yang akan ditinggalkan hanya karya. jadi Denny ingin mengisi hari-hari dengan karya-karya arsitektur yang baik. Lebih daripada itu setiap manusia diukur kegunaannya selama dia hidup, Denny memegang beberapa posisi strategis saat berorganisasi, Denny juga baru menyelesaikan jabatan sebagai wakil sekretaris jenderal di IAI (Ikatan Arsitek Indonesia) dan sekarang ini Denny menjabat sebagai Deputy Chairman of ARCASIA Committee for Young Architects.

       Pada jabatan Deputy Chairman of ARCASIA Committee for Young Architects Denny ingin sekali melihat suatu saat nanti Indonesia tidak dikenal hanya sebagai bangsa pengekspor atau TKI (Tenaga Kerja Indonesia). Denny ingin suatu hari nanti Indonesia dikenal dengan arsitektur-arsitektur yang keren, sehingga orang-orang dari mancanegara seperti Jepang ataupun Bangladesh yang datang ke Indonesia untuk mencari arsitek.

Mengapa Denny merekomendasikan kuliah di BINUS University.

       BINUS University menjadi salah satu universitas yang sangat mendukung semua kegiatan baik yang dilakukan oleh mahasiswa. Sewaktu Denny masih menempuh pendidikan di BINUS University, Denny mengikuti suatu lomba arsitektur dan BINUS University hadir sebagai penyokong dan pemberi semangat.

       Hal tersebut menjadi penting karena universitas harus menjadi pendorong bukan penghambat bagi mahasiswanya. Denny menjelaskan bahwa BINUS University selalu terus membuktikan hal tersebut. Denny selalu percaya bahwa BINUS University punya semangat untuk meningkatkan kapasitas para mahasiswa, supaya mereka siap untuk bekerja dilapangan. Denny juga berharap untuk teman-teman yang mau masuk dan menempuh pendidikan di perkulihan, BINUS University bisa menjadi salah satu tujuan dikarenakan BINUS University sangat peduli terhadap lulusannya.

Cara membagi waktu antara bekerja, berorganisasi dan keluarga

       Bagi Denny “Keluarga itu selalu jadi supporter”, mereka mengamati mulai dari Denny mulai kuliah dan dimana dulunya Denny tidak memilki bakat yang menonjol. Sehingga saat ini mereka masih kebinggungan, bagaimana Denny bisa menjadi salah satu Deputy Chairman of ARCASIA Committee for Young Architects di level asia. Membagi waktu menjadi salah satu hal yang penting. Bagi Denny, jika semua hal menjadi prioritas maka tidak ada yang prioritas. Denny menjelaskan keluarga menjadi prioritas pertama, yang kedua Studio Denny Setiawan dan yang ketiga mengajar dan berorganisasi. Denny selalu berusaha untuk menjaga tatanan prioritas tersebut, mana yang harus diutamakan dan mana yang harus diselesaikan terlebih dahulu.

       Bagi Denny yang menjadi pertanyaan adalah Apa yang membuat kamu bangun tidur dan bergerak? Nah itu yang menjadi penting, jika kita tidak mau bangun tidur dan mulai bermalas-malasan, sehingga semua prioritas, timeline dan schedule yang telah dibuat akan menjadi sia-sia dan tidak berguna. Denny percaya bahwa sekecil apapun usaha yang dilakukan disetiap waktu itu pasti akan bermanfaat.

Hobi

       Awalnya Denny berpikir bahwa Denny tidak menjadi seorang arsitektur melainkan ingin menjadi seorang Pilot. Denny pernah berfikir untuk mengendarai pesawat dan jalan-jalan ke banyak kota. Denny menyukai dunia Aviasi, melihat pesawat mulai dari mesin pesawat, bagaimana pesawat take off dan landing.  Tetapi dikarenakan beberapa hal seperti kurang tinggi, mata minus dan gigi yang berlubang membuat impian Denny tersebut kandas dan membuat denny menjadi seorang arsitek seperti saat ini. Denny berfikir dengan menjadi seorang arsitek maka Denny tidak akan bisa jalan-jalan. Tetapi ternyata jalan-jalan menjadi hobby yang bisa disalurkan bersamaan dengan bekerja.

       Ternyata tidak harus menjadi pilot untuk bisa jalan-jalan, dan menikmati duduk di kursi pesawat. Denny bisa jalan-jalan di indonesia ataupun beberapa daerah di dunia.

Pesan-pesan untuk binusian.

       Denny berpesan kepada adik-adik yang baru masuk atau baru mulai berpikir untuk berkuliah di BINUS University. Yang utama kalau adik-adik memutuskan untuk berkuliah di Binus University, kalian telah berada di salah satu universitas terbaik. Karena apa yang kalian pilih sekarang akan menentukan kualitas masa depan kalian. Jadi, manfaatkan semua momen yang kamu dapatkan di BINUS. Karena Denny telah membuktikan bahwa sekecil apapun ilmu yang Denny dapatkan di BINUS University, ilmu tersebut tetap terpakai sampai hingga saat ini.

       Pesan kedua dari Denny adalah jangan pernah membuat sempit duniamu. Karena apapun yang kamu dapatkan suatu hari nanti merupakan hasil dari relasi yang kamu buat yang tidak hanya dikampus saja tetapi diluar kampus juga. Yang pertama ilmu itu penting, yang kedua relasi juga penting, dan yang ketiga harus terbuka untuk belajar tentang apapun.

Satu catatan kecil dari Denny bahwa kita sebenarnya sama-sama hidup di rentang usia yang tidak cukup panjang yaitu antara 70-80 tahun. Pastikan tema-teman pernah memikirkan, kira-kira kalau nanti teman-teman wafat, teman-teman mau dikenal sebagai apa. Dengan hal itu akan jadi pacuan buat diri kita dari hari ke hari. Bagi Denny sendiri, Denny ingin memiliki karya, karena Denny mau meninggalkan sebuah Karya Ketika Denny pergi nanti. Hal itu yang membuat Denny setiap bangun pagi semangat untuk mengerjakan sesuatu. Dan semoga kita bisa melihat indonesia lebih baik dengan apa yang telah kita perbuat nantinya.

1 Harapan untuk BINUS University.

       Denny Setiawan berharap bahwa BINUS University bisa menjadi katalisator untuk perubahan bangsa Indonesia dengan semua hasil baik yang dituaikan oleh mahasiswa dan mahasiswi BINUS.