Alumni Profile - Rangga Wiseno - Chief of Product Dana Indonesia.
Rangga Wiseno, S1 jurusan Teknik Informatika masuk tahun 2005 dan lulus tahun 2009 kemudian melanjutkan S2 jurusan Magister Sistem Informasi masuk tahun 2009 dan lulus tahun 2011. Saat ini Rangga Wiseno bekerja sebagai Chief of Product di perusahaan Dana Indonesia.
Bagaimana perjalanan kuliah di BINUS University dan bagaimana BINUS membekali Rangga masuk ke dunia kerja.
Rangga memulai perkuliahan S1 di BINUS University pada tahun 2005, dan pada saat itu Rangga benar-benar tidak memiliki pengetahuan tentang programming terutama software development. Pada tahun 2005 juga Rangga banyak belajar dari BINUS University terutama akan pondasi software development, mulai dari algoritma dan juga dasar-dasar dari programming. Hal tersebut yang masih Rangga pegang sampai saat ini dan pada tahun 2009 ketika Rangga kembali berkuliah di BINUS University untuk mengambil program S2 Magister di jurusan sistem informasi, ada banyak hal yang Rangga dapatkan diluar pengetahuan tentang Ilmu Teknologi (IT) itu sendiri karena BINUS University membekali para mahasiswanya menjadi seorang pemimpin, terutama dari sisi bisnis seperti finansial perusahaan, cara memvaluasi software ataupun teknologi dan hal itu yang masih sangat terpakai bagi Rangga sampai saat ini. Berdasarkan hal tersebut, tanpa adanya pembekalan yang diberikan oleh BINUS University mungkin saja Rangga tidak akan bisa berada di posisi saat ini. Karena BINUS memberikan pondasi sehingga bisa membuat kerangka berpikir Rangga tetap berjalan pada saat mengalami suatu isu atau permasalahan didunia kerja.
Pengalaman berorganisasi selama berkuliah di BINUS.
Pada saat masih berkuliah di BINUS University, Rangga mengikuti salah satu UKM yaitu BNCC (Bina Nusantara Computer Club) selama 1 tahun dan juga mengikuti Himpunan Mahasiswa Teknologi Informasi (HIMTI). Rangga menjelaskan banyak hal yang diperoleh selama mengikuti UKM tersebut. Terutama berbentuk softskill yang tentunya akan sangat berguna dalam dunia kerja. Seperti, bagaimana Rangga berinteraksi atau bekerja dalam tim, bagaimana Rangga memimpin organisasi pada saat rapat.
Pengalaman tersebut walaupun kecil tapi sangat memberikan Rangga gambaran ketika berhadapan dengan hal tersebut di dunia kerja, maka Rangga tidak kaku ataupun terkejut. Singkatnya pengalaman dalam berorganisasi membuat Rangga memiliki bekal untuk masuk ke dunia kerja.
Background pekerjaan saat ini.
Saat ini Rangga bekerja sebagai Chief of Product di DANA Indonesia. Sebagai Chief of Product, Rangga dan tim menggabungkan 3 bagian terpenting dari suatu bisnis, yang pertama, dari sisi konsumen, Rangga melakukan riset, experimen hingga akhirnya mendapat wawasan, seperti apa yang konsumen inginkan dan produk seperti apa yang tepat bagi konsumen. Hal kedua yaitu dari sisi bisnis, Rangga juga melihat dengan memberikan sebuah produk, bisnis value apa yang bisa didapatkan dari sisi DANA, bagaimana komersial yang didapat dan juga strategi bisnis pada umumnya. Hal ketiga yaitu dari sisi teknikal atau teknologi, setelah Rangga dan tim memiliki sebuah ide hingga desain terhadap suatu produk dan juga telah divalidasi dari sisi bisnis, Rangga akan membuat spesifikasi seperti apa proyek yang akan dibuat sebelum diberikan kepada tim engineering. Jadi bisa disimpulkan bahwa Rangga terlibat langsung untuk day to day strategi di DANA Indonesia.
Apa tantangan terbesar Rangga didunia kerja, dan bagaimana cara menanganinya.
Menurut Rangga tantangan terbesar dalam dunia kerja itu sebenarnya lebih banyak tentang pengetahuan atau hal yang tidak Rangga pelajari secara teori pada saat kuliah dulu. Seperti bicara tentang pemograman, algoritma, AI (Artificial intelligence), Machine learning, semua konsep tersebut itu bisa dipelajari. Hal yang paling menantang itu adalah bagaimana Rangga memimpin sebuah tim, berinteraksi, merealisasi sebuah konflik ketika ada perbedaan pendapat antar divisi.
Rangga mendapat bekal dari pengalaman berorganisasi sewaktu berkuliah di BINUS University, tetapi Rangga menjelaskan tetap butuh jam terbang, karena berdasarkan pengalaman, kita tidak bisa menyamaratakan semua orang, karena motivasi dan juga cara berpikir setiap orang berbeda. Hal itu yang membuat Rangga terus belajar, untuk selalu mendengarkan pendapat orang lain, terus ketika terjadi konflik apa solusi yang tepat untuk dilakukan, dan yang paling penting adalah menumbuhkan serta memperbesar perspektif Rangga akan pengetahuan itu sendiri.
Apa yang membuat Rangga bertahan di DANA Indonesia hingga saat ini.
Hal yang membuat Rangga bertahan di DANA Indonesia sampai saat ini adalah CEO DANA Indonesia yaitu bapak Vincent Iswara. Ada sebuah cerita dari beliau dengan bertanya “Menurut kalian sebenarnya bisnis apa yang paling penting di Indonesia?” dan jawabannya adalah “yang pertama adalah payment dan yang kedua adalah logistik karena dua hal tersebut adalah infrastruktur”. Maksudnya infrastruktur bisa digunakan untuk membangun hal lain di atasnya sebagai contoh payment dengan logistik ditambahkan SKU Fashion menjadi e-commerce, payment dengan logistik ditambahkan SKU Food menjadi food delivery, diatas Payment masih bisa kita tambahkan landing ataupun invesment product dan sebagainya.
Jadi visi DANA Indonesia adalah menjadi sebagai sebuah infrastruktur yang menjembatani pengguna dari yang awalnya tidak memiliki akses finansial atau Unbank sampai akhirnya mereka bisa medapatkan akses untuk melakukan pembayaran, mulai dari pembayaran kebutuhan sehari-hari sampai pembayaran kebutuhan lain, seperti voucher game ataupun melakukan transfer. Hingga pada nantinya membuat pengguna lebih baik dalam literasi keuangan. Visi tersebut yang selalu mengingatkan Rangga untuk selalu tetap percaya bahwa DANA memberikan dampak dan hal tersebut juga yang membuat Rangga selalu bertahan di DANA Indonesia, karena banyak hal yang DANA ingin kontribusikan ke Indonesia dan hal itu yang selalu mendukung Rangga untuk bertahan di DANA selama ini
Kontribusi Rangga hingga DANA Indonesia meraih award USER'S CHOICE AWARD 2019 lalu.
User’s Choice Award 2019 diberikan oleh Google Playstore ke DANA Indonesia karena berdasarkan penggunaannya selama tahun 2019, Google memberikan survei pengguna aplikasi mana saja yang paling favorit menurut mereka pada tahun tersebut dan DANA Indonesia dipilih berdasarkan survei tersebut.
Cerita singkat perjalanan untuk mendapatkan User’s Choice Award 2019 ialah Rangga yang memimpin tim aplikasi. Sebelum ada aplikasi DANA, pada awalnya DANA sempat masuk di BBM (BlackBerry Messenger). DANA mendukung pembayaran dalam BBM (BlackBerry Messenger) dan beberapa aplikasi lainnya sepeti Bukalapak dan Tixid. Pada saat itu DANA melakukan strategi khusus pada produk, yang pada akhirnya DANA ingin membuat produk aplikasi sendiri yang bisa di unduh pada Android dan IOS, hal tersebut yang membuat Rangga langsung turun dan memimpin tim dari sisi produk serta strategi kedepannya.
1 tahun berjalan setalah aplikasi DANA di Android dan IOS, DANA Indonesia mendapatkan adopsi yang bagus dari para pengguna dan dari sisi feedback, serta review yang diberikan oleh pengguna juga bagus sehingga membuat DANA Indonesia dinominasikan sebagai User’s Choice Award 2019.
Problem Solver
Menurut Rangga hal ini yang menjadi salah satu alasan kenapa Rangga tertarik ke software development, Rangga menyukai permainan Puzzel ataupun Games dan hal tersebut membuat Rangga menyukai cara untuk memecahkan permasahalan. Menariknya semakin Rangga mencoba semakin mencari tahu, baik itu dalam perkuliahan ataupun dalam dunia kerja, semakin banyak masalah yang berbeda-beda.
Sewaktu dalam perkuliahan mungkin permasalahan utamanya adalah dalam pembelajaran dan di dunia kerja permasalahan tentang bisnis. Sama halnya saat ini, produk yang coba dibuat oleh Rangga bisa tetap gagal walapun Rangga telah melakukan riset, juga bagaimana membuat struktur dalam sebuah tim, bagaimana membangun interaksi dengan divisi lain, meresolusikan konflik, dan sebagainya.
Hal utama dalam problem solving tersebut yang membuat Rangga untuk terus belajar dan mendengarkan baik dari narasumber dari ataupun dari secara daring. Hal tersebut yang membuat Rangga memiliki keinginan untuk bisa memecahkan masalah sehingga membuat Rangga untuk menjadi lebih baik.
Bagaimana cara membagi waktu dalam "Berkarir & Keluarga"
Rangga menjelaskan bahwa mindset yang harus diubah yaitu kita harus mengubah “Work life balance” menjadi “Work Life Integration”. Karena jika menggunakan kata balance kita membuat jarak antara pekerjaan dan juga kehidupan keluarga, padahal sebenarnya yang membuat kita paling stres di kerjaan terkadang bisa datang dari keluarga juga. Seperti, ketika ada masalah dalam keluarga bisa terbawa ke dalam pekerjaan. Definisi dari “Work Life Integration” adalah agar kita sadar bahwa kita sebenarnya manusia, kita tidak bisa memisahkan antara urusan pekerjaan dan keluarga. jadi kuncinya adalah kompromi. Dalam “Work Life Integration” kita ingin melihat diri kita sendiri, Tim dan juga teman-teman seperti keluarga sendiri. Dampaknya ketika kita membutuhkan waktu sendiri, keluarga tersebut akan membantu, dan ketika mereka butuh waktu sendiri Rangga juga akan melakukan hal yang sama.
Bukan hanya menjadi profesional saja tapi bagaimana sebagai manusia bisa saling mendukung satu dengan yang lainnya. Karena dengan membuat pembatas antara pekerjaan dan keluarga maka empati yang bisa kita berikan kepada tim dan juga lingkungan di pekerjaan menjadi berkurang dan bisa membuat kita menjadi apatis dan hal inilah yang ingin Rangga dan juga rekan-rekan di DANA Indonesia ingin buang. Hal yang ingin dibangun oleh Rangga adalah hal yang lebih mengarah kepada pola pikir bahwa kita juga memiliki keluarga di dalam dunia pekerjaan.
Berikutnya Rangga menambahkan tactical things. Tips yang diberikan Rangga ialah jika sudah berada pada level Manager atau memiliki sebuah tim, atur bagian mana yang tidak mendesak tapi penting begitu juga sebaliknya agar hal-hal tersebut bisa di rencanakan dalam skala prioritas.
Apa goals kedepannya baik dalam karir dan kehidupan pribadi.
Goals Rangga kedepannya dari sisi karir, tentunya Rangga tetap akan selalu berada di sini DANA Indonesia, sampai DANA mencapai visinya yaitu menjangkau seluruh masyarakat Indonesia untuk menjadi cashless society, memberikan akses pembayaran digital dan juga membina literasi keuangan di Indonesia. Sampai visi tersebut selesai, kemungkinan ada berapa ide lain yang dimiliki oleh Rangga, dengan tema lebih membangun generasi selanjutnya. Mulai dari berinvestasi kepada pemiliki-pemilik startup ataupun menjadi mentor bagi generasi-generasi yang akan datang. Dan untuk goals kehidupan pribadi Rangga adalah ingin bahagia mulai dari karir dan keluarga.
Hobbies & Interests
Rangga memiliki hobi yaitu gemar membaca, mulai dari bacaan fiksi, nonfiksi hingga manga. Rangga bahkan mengikuti manga One Piece dari awal hingga saat ini (yang saat ini sudah 1060 chapter dan masih berlanjut) dan juga manga jepang lainnya.
Pesan untuk BINUSIAN
Pesan Rangga untuk para binusian. “Pada tahun 2023 ekonomi digital di Indonesia akan diprediksi akan naik sebanyak 25%, jadi akan lebih banyak bisnis digital dan juga startup-startup baru di Indonesia, tetapi pada saat yang bersamaan talenta-talenta muda Indonesia pada tahun 2025 diprediksi tidak memiliki kemampuan yang cukup di ekonomi digital, dampaknya bagi teman-teman, kalian akan menjadi salah satu motor yang akan membangun generasi digital Indonesia. Jadi jangan pelit ilmu, kalau teman-teman memiliki pengetahuan tentang ekonomi digital, jangan pelit untuk berbagi ilmu dan pengetahuan tersebut kepada yang lainnya dan juga berikan motivasi ke mereka, bagaimana informasi teknologi itu bisa merubah dunia seseorang.”
Kenapa Rangga merekomendasikan kuliah di BINUS.
“Berdasarkan pengalaman saya sendiri, saya banyak belajar khususnya untuk ilmu yang menjadi pondasi bagi saya, baik itu dari konsep arsitektural ataupun inti. dan menurut saya BINUS University salah satu universitas swasta terbaik di Indonesia khususnya untuk di bidang teknologi. Jadi buat teman-teman yang memiliki minat dibidang ekonomi digital atau teknologi, saya sangat merekomendasikan untuk berkuliah dan menempuh pendidikan di BINUS University.”
Kalimat atau Harapan untuk BINUS University.
“Harapan saya semoga BINUS University tetap sukses kedepannya dan mudah-mudahan ada jurusan ataupun mata kuliah yang spesifik yaitu produk manajemen, karena di Indonesia sendiri jarang ada mata kuliah atau pelajaran tentang produk menajemen.”