Tipe-Tipe Atasan

Mendapatkan atasan yang ideal adalah idaman setiap karyawan. Hanya saja seringkali hal ini tidak bisa kita dapatkan. Kita seringkali mendapati tipe-tipe atasan yang berbeda dan membuat kita harus pintar-pintar menghadapinya.

Yuk kita cek berbagai tipe-tipe atasan, yaitu:

1. Tipe santai
Atasan denga tipe ini seringkali menguji kesabaran. Disaat orang lain sibuk denga pekerjaan, dia justru bersantai. Denga situasi yang begini anggaplah sebagai suatu peluang buat kamu. Jangan ragu untuk menghandle proyek yang menarik, dampak positifnya pengalaman di CV kamu akan bertambah dan peluang juga menjadi terbuka lebar.

2. Tipe Egois
Tipe ini termasuk tipe yang menyebalkan untuk dihadapi. Kadangkalanya ia mengabaikan aturan-aturan yang dianggapnya terlalu membatasi ruang geraknya. Ada satu momen, kita perlu mengatakan “Tidak” pada bos seperti ini. Setiap orang sudah memiliki peran masing-masing di lingkungan kerja, jadi penting untuk sama-sama menyelesaikan pekerjaan sebaik mungkin.

3. Tipe Pendikte
Tipe ini lebih memiliki kekhawatiran pada kinerja anak-anaknya sehingga kita mendapatkan instruksi terus menerus mengenai hal yang boleh dilakukan dan tidak dilakukan. Peran leader lebih ke arah pengawas seperti robot. Kadang kita perlu kemukakan ide-ide yang out of the box, berusaha yakinkan atasan bahwa kita bisa handle proyek ini. Jadi, ia ga perlu repot mengawasi kita. Untuk beberapa sikon tertentu, kita harus lebih peka untuk melihat moodnya. Jangan sampai dia merasa bahwa kita membangkang.

4.Tipe Pembully
Tipe ini termasuk yang tidak nyaman dalam bekerja. Kata-katanya begitu pedas dan mampu membuat semangat menjadi down. Ketika hal yang kita lakukan ga sesuai dengan keinginannya, bos mulai marah-marah. Jerih payah kerja keras tidak dihargai. Apabila kita tipe yang tahan banting, kekerasan verbal bisa saja dianggap angina lalu, hanya saja kadang kesabaran ada batasnya dan seringkali menganggu kesehatan fisik dan psikis kamu. Ya boleh saja bertahan di perusahaan selama masih banyak hal positif yang bisa didapatkan, namun, kalau tidak jangan ragu untuk resign. Kita berhak untuk mendapatkan pekerjaan dan lingkungan kerja yang lebih baik.

5. Tipe tebar pesona
Nah tipe ini hobinya tebar pesona untuk menjaga reputasi baik. Yang pasti anak buahnya akan bekerja keras supaya targetnya tercapai. Biasanya ia akan tampil di depan, membangun relasi yang baik, berpenampilan all out, namun cuci tangan bila sudah berhubungan dengan pekerjaan. Bahkan ada di beberapa situasi, ia tak segan ikut mendompleng nama dan bilang bahwa ikut bekerja di hadapan koleganya. Kita perlu bercerita mengenai kondisi di balik layar sesungguhnya selama pengerjaan tugas yang dia berikan, bagaimana tim menyelesaikan tugasnya. Sehingga ia bisa merasakan apa yang dirasakan oleh tim. Walaupun terkadang cara ini tidak manjur, setidaknya kita bisa beri semangat pada tim kita bahwa dengan menyelesaikan tugas, mendapatkan pelajaran hal-hal yang baru. 

 

Semua hal yang telah disebutkan, perlu kita pahami karakter atasan kita dan terkadang mood yang sedang dia rasakan. Karena hal-hal tersebut juga berpengaruh pada perilakunya. Jadi kita bisa lebih sensitive untuk membaca situasi yang terjadi. Berlatihlah untuk tidak memasukan apapun yang ia katakan ke dalam hati. Fokuskan diri Anda pada memperbaiki pekerjaan dan tak memberi si bos alasan untuk ngamuk lagi.

Tetep semangat ya ??
Always be positive

 

Disusun oleh Ira Setyawati

Sumber dari:

Ratri,C. (2018). 5 Jurus Menghadapi Atasan atau Bos yang Menyebalkan. Retrieved from https://kumparan.com/carolina-ratri/5-jurus-menghadapi-atasan-atau-bos-yang-menyebalkan/full

Susanto, T. (2016). Enam Tipe Bos Menyebalkan dan Cara Menghadapinya. Retrieved from https://www.qerja.com/journal/view/335-enam-tipe-bos-menyebalkan-dan-cara-menghadapinya